2 Tahun Tak Operasi, Pembukaan Rute Pelayaran Karimun-Malaysia Tunggu Izin Imigrasi
Rabu, 13 April 2022 - 17:01 WIB
Berbagai pembenahan kebijakan pun telah dilakukan setelah dilakukan evaluasi dalam rangka meningkatkan kunjungan wisman.
Di antaranya, wisatawan dari Malaysia dan Singapura tidak perlu tes usap PCR ketika tiba di Pelabuhan Bandar Telani Bentan, Lagoi, Kabupaten Bintan dan Pelabuhan Internasional Batam Centre, Harboar Bay dan Pelabuhan Nongsa.
Selain itu wisatawan asal Malaysia dsn Singapura yang masuk ke Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura, Kota Tanjungpinang juga tak perlu lagi tes PCR.
"Jumlah wisatawan yang masuk ke Kepri perlahan-lahan meningkat," ucapnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar juga berharap Dirjen Imigrasi segera mengeluarkan izin agar Pelabuhan Karimun dapat beroperasi.
Percepatan pengoperasian pelabuhan di Karimun perlu dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asal Malaysia menjelang lebaran.
"Puasa dan Idul Fitri ini momentum untuk meningkatkan kunjungan wisman mengingat ada hubungan emosional Malaysia dengan warga Karimun, Tanjungpinang, Batam dan Bintan," katanya.
"Warga Malaysia banyak memiliki saudara yang tinggal di Kepri sehingga mereka akan mengunjunginya menjelang lebaran, melepas rindu setelah dua tahun tidak bertemu," tuturnya.
Menurut dia, ganjalan dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisman ke Kepri tinggal satu yakni syarat perjalanan luar negeri harus negatif COVID-19 berdasarkan tes usap PCR dari negara asal.
Penerapan kebijakan di pintu masuk pelabuhan internasional Batam, Bintan dan Tanjungpinang memberatkan wisatawan asal Singapura dan Malaysia. Hal itu disebabkan biaya tes usap dengan metode PCR di Singapura relatif mahal.
Di antaranya, wisatawan dari Malaysia dan Singapura tidak perlu tes usap PCR ketika tiba di Pelabuhan Bandar Telani Bentan, Lagoi, Kabupaten Bintan dan Pelabuhan Internasional Batam Centre, Harboar Bay dan Pelabuhan Nongsa.
Selain itu wisatawan asal Malaysia dsn Singapura yang masuk ke Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura, Kota Tanjungpinang juga tak perlu lagi tes PCR.
"Jumlah wisatawan yang masuk ke Kepri perlahan-lahan meningkat," ucapnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar juga berharap Dirjen Imigrasi segera mengeluarkan izin agar Pelabuhan Karimun dapat beroperasi.
Percepatan pengoperasian pelabuhan di Karimun perlu dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asal Malaysia menjelang lebaran.
"Puasa dan Idul Fitri ini momentum untuk meningkatkan kunjungan wisman mengingat ada hubungan emosional Malaysia dengan warga Karimun, Tanjungpinang, Batam dan Bintan," katanya.
"Warga Malaysia banyak memiliki saudara yang tinggal di Kepri sehingga mereka akan mengunjunginya menjelang lebaran, melepas rindu setelah dua tahun tidak bertemu," tuturnya.
Menurut dia, ganjalan dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisman ke Kepri tinggal satu yakni syarat perjalanan luar negeri harus negatif COVID-19 berdasarkan tes usap PCR dari negara asal.
Penerapan kebijakan di pintu masuk pelabuhan internasional Batam, Bintan dan Tanjungpinang memberatkan wisatawan asal Singapura dan Malaysia. Hal itu disebabkan biaya tes usap dengan metode PCR di Singapura relatif mahal.
tulis komentar anda