Puluhan Kades-Lurah di Maros Dilatih Kelola Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
Rabu, 13 April 2022 - 15:38 WIB
MAROS - Puluhan kepala desa (kades) dan lurah lingkup Kabupaten Maros dilatih dalam mengelola perpustakaan wilayahnya. Pelatihan itu dikemas dalam sosialisasi Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Maros.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Maros, AS Chaidir Syam , di Aula Literasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Maros, Rabu (13/4/2022). Perpustakaan Maros menjadi salah satu perpustakaan yang dipilih oleh Perpustakaan Nasional RI sebagai perpustakaan yang melaksanakan kegiatan TPBIS.
Program TPBIS merupakan program prioritas nasional yang bertujuan untuk memperluas akses informasi melalui penguatan literasi demi terwujudnya kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat.
Bupati Chaidir mengatakan untuk memperkuat peran dan fungsi perpustakaan sebagai tempat belajar dan berkegiatan, pemerintah mengambil langkah untuk melakukan TPBIS. Pelaksanaannya dilakukan dengan memberikan wawasan pengetahuan dan sekaligus keterampilan bagi pengguna perpustakaan .
"Harapan saya, upaya untuk meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan perpustakaan dapat dimaksimalkan. Terlebih di era kemajuan teknologi saat ini, perpustakaan harus mengambil peran untuk menjadi pusat informasi dan pusat kegiatan masyarakat," tuturnya.
Bupati Chaidir menekankan, perpustakaan terbuka bagi siapa saja dari semua kalangan. Tidak ada batasan masyarakat. Semu itu perlu agar terwujud masyarakat yang berkeadilan dan dapat menuntaskan kemiskinan informasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Maros, Amiruddin, mengatakan peserta pada kegiatan ini merupakan para kades dan lurah di Butta Salewangang. Tujuannya yakni memberikan pemahaman kepada kades dan lurah maupun pengelola perpustakaan desa tentang bagaimana mengelola perpustakaan berbasis inklusi sosial.
"Total peserta yang hadir ada 90 orang yang merupakan para kepala desa dan lurah. Melalui sosialisasi ini diharap kepala desa dan lurah bisa lebih terdorong untuk memberikan perhatian kepada perpustakaan desa serta pemberdayaan masyarakat," tuturnya.
Amiruddin menyebutkan berdasarkan data dari 103 desa dan kelurahan di Maros, baru sekitar 45 yang telah miliki perpustakaan . Serta terdapat 22 desa yang mendapat replikasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, antara lain yakni Desa Pajukukang, Desa Baruga, Desa Bontotallasa, Desa Labuaja, Desa Borikamase dan beberapa desa lainnya.
Lihat Juga: Bacaleg DPR Perindo Herbud Pantau Langsung Stand Perpustakaan di Lubuklinggau, Ini Harapannya
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Maros, AS Chaidir Syam , di Aula Literasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Maros, Rabu (13/4/2022). Perpustakaan Maros menjadi salah satu perpustakaan yang dipilih oleh Perpustakaan Nasional RI sebagai perpustakaan yang melaksanakan kegiatan TPBIS.
Program TPBIS merupakan program prioritas nasional yang bertujuan untuk memperluas akses informasi melalui penguatan literasi demi terwujudnya kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat.
Bupati Chaidir mengatakan untuk memperkuat peran dan fungsi perpustakaan sebagai tempat belajar dan berkegiatan, pemerintah mengambil langkah untuk melakukan TPBIS. Pelaksanaannya dilakukan dengan memberikan wawasan pengetahuan dan sekaligus keterampilan bagi pengguna perpustakaan .
"Harapan saya, upaya untuk meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan perpustakaan dapat dimaksimalkan. Terlebih di era kemajuan teknologi saat ini, perpustakaan harus mengambil peran untuk menjadi pusat informasi dan pusat kegiatan masyarakat," tuturnya.
Bupati Chaidir menekankan, perpustakaan terbuka bagi siapa saja dari semua kalangan. Tidak ada batasan masyarakat. Semu itu perlu agar terwujud masyarakat yang berkeadilan dan dapat menuntaskan kemiskinan informasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Maros, Amiruddin, mengatakan peserta pada kegiatan ini merupakan para kades dan lurah di Butta Salewangang. Tujuannya yakni memberikan pemahaman kepada kades dan lurah maupun pengelola perpustakaan desa tentang bagaimana mengelola perpustakaan berbasis inklusi sosial.
"Total peserta yang hadir ada 90 orang yang merupakan para kepala desa dan lurah. Melalui sosialisasi ini diharap kepala desa dan lurah bisa lebih terdorong untuk memberikan perhatian kepada perpustakaan desa serta pemberdayaan masyarakat," tuturnya.
Amiruddin menyebutkan berdasarkan data dari 103 desa dan kelurahan di Maros, baru sekitar 45 yang telah miliki perpustakaan . Serta terdapat 22 desa yang mendapat replikasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, antara lain yakni Desa Pajukukang, Desa Baruga, Desa Bontotallasa, Desa Labuaja, Desa Borikamase dan beberapa desa lainnya.
Lihat Juga: Bacaleg DPR Perindo Herbud Pantau Langsung Stand Perpustakaan di Lubuklinggau, Ini Harapannya
(tri)
tulis komentar anda