Baru Diresmikan, Wisata Boardwalk Titik Nol Ambruk Dihatam Ombak
Kamis, 18 Juni 2020 - 19:21 WIB
BULUKUMBA - Salah satu destinasi tujuan yang diandalkan Pemerintah Kabupaten Bulukumba , Wisata Boardwalk Titik Nol yang resmi dibuka sepekan lalu atau Jumat, (12/06/2020) oleh Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali ambruk diterjang hempasan ombak, Kamis, (18/06/2020).
Ambruknya salah satu bagian jembatan Boardwalk Wisata Titik Nol dianggap sebagai bentuk kelalaian, dalam melakukan perencanaan pembangunan. Meski kawasan tersebut beberapa hari belakangan ini telah ramai dikunjungi wisatawan.
Aktivis lingkungan Kareso, Budi Amin menyoroti ambruknya jembatan yang ada di kawasan Boardwalk Wisata Titik Nol. Ia meminta pihak kepolisian segera turun tangan menelusuri kajian lingkungan destinasi wisata di Kecamatan Bonto Bahari itu.
Menurutnya, jika pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata Bulukumba tidak memiliki kajian lingkungan, maka hal itu dianggap sebagai pelanggaran besar.
"Sekarang sudah ambruk. Ini menjadi catatan, perencanaan proyek yang tidak matang," katanya.
Kajian Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) kata dia, sangat berpengaruh bagi kualitas sebuah bangunan yang diketahui dikerjakan oleh CV Cakrawala Bulan dengan anggaran Rp768 juta.
"Pemkab selama ini setiap ingin membuat kawasan wisata, tidak pernah terekspos bahwa ingin melakukan kajian amdal," sambungnya.
Demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Budi Amin meminta pihak pemerintah untuk segera menutup sementara kawasan wisata tersebut.
Ambruknya salah satu bagian jembatan Boardwalk Wisata Titik Nol dianggap sebagai bentuk kelalaian, dalam melakukan perencanaan pembangunan. Meski kawasan tersebut beberapa hari belakangan ini telah ramai dikunjungi wisatawan.
Aktivis lingkungan Kareso, Budi Amin menyoroti ambruknya jembatan yang ada di kawasan Boardwalk Wisata Titik Nol. Ia meminta pihak kepolisian segera turun tangan menelusuri kajian lingkungan destinasi wisata di Kecamatan Bonto Bahari itu.
Menurutnya, jika pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata Bulukumba tidak memiliki kajian lingkungan, maka hal itu dianggap sebagai pelanggaran besar.
"Sekarang sudah ambruk. Ini menjadi catatan, perencanaan proyek yang tidak matang," katanya.
Kajian Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) kata dia, sangat berpengaruh bagi kualitas sebuah bangunan yang diketahui dikerjakan oleh CV Cakrawala Bulan dengan anggaran Rp768 juta.
"Pemkab selama ini setiap ingin membuat kawasan wisata, tidak pernah terekspos bahwa ingin melakukan kajian amdal," sambungnya.
Demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Budi Amin meminta pihak pemerintah untuk segera menutup sementara kawasan wisata tersebut.
tulis komentar anda