DPRD Kobar Minta Pemkab Kaji Mendalam Rencana Pembukaan Moda Transportasi
Rabu, 17 Juni 2020 - 09:25 WIB
Wakil Ketua II DPRD Kobar Bambang Suherman
KOTAWARINGIN BARAT - DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng, meminta Pemkab Kobar melakukan kajian menyeluruh terhadap rencana pembukaan kembali jalur transportasi darat, udara, dan laut.
Wakil Ketua II DPRD Kobar, Bambang Suherman mengatakan, pemkab harus segera menyelesaikan kajian tentang jalur transportasi. Hasil kajian nantinya sebagai acuan untuk membuka membuka jalur transportasi di Kobar.
"Kajian itu sangat penting untuk ke depan membuka jalur transportasi, karena sejumlah daerah yang terkoneksi dengan Kobar juga masih zona merah penyebaran Corona (COVID-19," ujarnya, Selasa (17/6/2020).
Berkaca dari daerah lain yang telah berhasil menurunkan kasus COVID-19 dengan memberlakukan PSBB (pembatasan sosial berskala besar), hal ini sebagai pertimbangan dan pengkajian terhadap pembukaan akses transportasi, terutama dari wilayah zona merah.
Bambang sangat mendukung langkah pemerintah daerah yang memperketat pintu masuk baik melalui darat, laut, dan udara
Bahkan, sejauh ini baru akses jalur transportasi laut yang sudah mulai di buka. Inipun harus benar-benar selektif dan harus menunjukan surat keterangan kesehatan berupa hasil rapid test.
Selanjutnya, tinggal transportasi darat dan udara saja yang belum dibuka. Kalau hasilnya bagus dan tren kasus COVID-19 menurun, maka semua jalur transportasi di Kobar bisa dibuka sesuai dengan kebutuhan masyarakat luas.
"Kami sangat mengapresiasi terhadap Ketegasan Bupati Kobar yang masih menutup jalur transportasi udara dan darat, kecuali untuk angkutan barang,” tuturnya.
Bahkan, sejauh ini baru akses jalur transportasi laut yang sudah mulai di buka. Inipun harus benar-benar selektif, dan harus menunjukan surat keterangan kesehatan berupa hasil rapid test.
Selanjutnya, tinggal transportasi darat dan udara saja yang belum dibuka. Kalau hasilnya bagus dan tren kasus Corona menurun, maka semua jalur transportasi di Kobar bisa dibuka, sesuai dengan kebutuhan masyarakat luas.
"Kami sangat mengapresiasi ketegasan Bupati Kobar yang masih menutup jalur transportasi udara dan darat, kecuali untuk angkutan barang," pungkasnya.
Wakil Ketua II DPRD Kobar, Bambang Suherman mengatakan, pemkab harus segera menyelesaikan kajian tentang jalur transportasi. Hasil kajian nantinya sebagai acuan untuk membuka membuka jalur transportasi di Kobar.
"Kajian itu sangat penting untuk ke depan membuka jalur transportasi, karena sejumlah daerah yang terkoneksi dengan Kobar juga masih zona merah penyebaran Corona (COVID-19," ujarnya, Selasa (17/6/2020).
Berkaca dari daerah lain yang telah berhasil menurunkan kasus COVID-19 dengan memberlakukan PSBB (pembatasan sosial berskala besar), hal ini sebagai pertimbangan dan pengkajian terhadap pembukaan akses transportasi, terutama dari wilayah zona merah.
Bambang sangat mendukung langkah pemerintah daerah yang memperketat pintu masuk baik melalui darat, laut, dan udara
Bahkan, sejauh ini baru akses jalur transportasi laut yang sudah mulai di buka. Inipun harus benar-benar selektif dan harus menunjukan surat keterangan kesehatan berupa hasil rapid test.
Selanjutnya, tinggal transportasi darat dan udara saja yang belum dibuka. Kalau hasilnya bagus dan tren kasus COVID-19 menurun, maka semua jalur transportasi di Kobar bisa dibuka sesuai dengan kebutuhan masyarakat luas.
"Kami sangat mengapresiasi terhadap Ketegasan Bupati Kobar yang masih menutup jalur transportasi udara dan darat, kecuali untuk angkutan barang,” tuturnya.
Bahkan, sejauh ini baru akses jalur transportasi laut yang sudah mulai di buka. Inipun harus benar-benar selektif, dan harus menunjukan surat keterangan kesehatan berupa hasil rapid test.
Selanjutnya, tinggal transportasi darat dan udara saja yang belum dibuka. Kalau hasilnya bagus dan tren kasus Corona menurun, maka semua jalur transportasi di Kobar bisa dibuka, sesuai dengan kebutuhan masyarakat luas.
"Kami sangat mengapresiasi ketegasan Bupati Kobar yang masih menutup jalur transportasi udara dan darat, kecuali untuk angkutan barang," pungkasnya.
(nag)
tulis komentar anda