Konsep Pentahelix Penanggulangan Terorisme Harus Bersinergi Kuat

Minggu, 27 Februari 2022 - 04:11 WIB
Guru Besar Psikologi Politik dari Universitas Indonesia (UI), Prof Dr Hamdi Muluk menyatakan optimistis konsep Pentahelix akan berhasil. Foto/Ist
DEPOK - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus berupaya mengembangkan kebijakan, konsep dan strategi dalam menanggulangi masalah terorisme di Indonesia. Salah satunya dengan dengan meluncurkan kebijakan Pentahelix dengan prinsip kerjasama dan kolaborasi secara multipihak.

Konsep Pentahelix ini menggunakan seluruh potensi nasional dalam membentuk kekuatan nasional melawan ideologi radikalisme dan terorisme. Pentahelix ini merangkul lima elemen bangsa, yakni kementerian/lembaga (pusat dan daerah), komunitas-komunitas (ormas, pelaku seni dan budaya),akademisi atau civitas akademika, dunia usaha (BUMN maupun swasta) dan media.





"Konsep (Pentahelix) ini, saya optimistis itu akan berjalan dan berhasil. Gagasannya sudah cukup dan sudah sebagaimana yang seharusnya," ujar Guru Besar Psikologi Politik dari Universitas Indonesia (UI), Prof Dr Hamdi Muluk di Depok dikutip Sabtu (26/2/2022).

Ia menilai, konsep Pentahelix memiliki banyak kelebihan. Di antaranya berperan menghubungkan kelima komponen penting tersebut di masyarakat dalam rangka pencegahan paham radikal terorisme. Hal tersebut diharapkan mampu mempersempit ruang gerak kelompok radikal terorisme.

"Jadi memang bagusnya lima komponen Pentahelix itu nyambung dan bisa bersinergi satu sama lain, sehingga ruang gerak dari kelompok radikal terorisme akan semakin sempit," jelasnya.

Hamdi mengamati pola pergerakan kelompok radikal terorisme yang kian masif masuk kedalam berbagai sektor vital seperti pemerintahan maupun lembaga pendidikan.

"Mereka ini militan, ekstrem dan totalitas selama 24 jam dalam seluruh aktivitasnya. Mereka menyusup dan berstrategi masuk ke berbagai lini, termasuk ke lembaga negara, organisasi masyarakat, lembaga pendidikandan sebagainya," jelasnya.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content