BMKG Peringatkan Status Waspada, Potensi Hujan Ekstrem Wilayah Jabar
Minggu, 20 Februari 2022 - 09:43 WIB
BANDUNG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) memperingatkan status waspada terhadap potensi hujan ekstrem yang terjadi di Jawa Barat pada hari ini. Hujan ekstrem berpotensi menimbulkan bencana banjir dan banjir bandang.
Kepala BMKG Stasiun Bandung Teguh Rahayu mengatakan, berdasarkan Indeks-indeks global seperti SOI (+11.4), NINO3.4 (-0.57) menunjukkan nilai yang signifikan. Begitupun IOD (-0.70) menunjukkan nilai yang tidak signifikan. Kondisi ini mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan yang cukup signifikan di wilayah Indonesia bagian timur.
Baca juga: Gempa di Laut Banten M4,3 Getaran Dirasakan hingga Sukabumi
"Kondisi pada fase ini akan meningkatkan potensi hujan di wilayah Indonesia bagian barat hingga bagian tengah," kata Teguh.
Sementara itu prediksi kondisi gelombang atmosfer baik Equatorial Rossby dalam sepekan kedepan tidak menunjukkan kondisi yang signifikan. Sementara gelombang Kelvin cukup signifikan pada periode sepekan kedepan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa bag. Barat, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Hal ini sejalan dengan prediksi OLR yang menunjukkan anomali basah pada sepekan ke depan, terutama Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Pada skala regional, indeks surge dan indeks CENS cenderung diperkirakan akan signifikan pada akhir minggu, hal ini mengindikasikan adanya massa udara dingin dari benua Asia.
Baca juga: Fakta-fakta Penembakan Karyawan dan Pembakaran Mess PT MTT oleh KKB di Ilaga
"Kondisi angin gradien dominan Barat hingga Barat Laut dan angin monsun Australia diprediksi akan banyak membentuk area konvergensi di sepanjang wilayah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan bagian selatan, " jelas dia.
Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak (IBF) untuk dampak banjir/banjir bandang, berlaku tanggal 20 Februari 2022, potensi dampak dengan status waspada untuk wilayah Jawa Barat.
Beberapa wilayah yang berpotensi terjadinya hujan ekstrem adalah Pangandaran Tasikmalaya, Ciamis, Cianjur, Sukabumi, Purwakarta, Karawang, Bekasi, Bogor, Kota Depok, dan Kota Bogor.
Kepala BMKG Stasiun Bandung Teguh Rahayu mengatakan, berdasarkan Indeks-indeks global seperti SOI (+11.4), NINO3.4 (-0.57) menunjukkan nilai yang signifikan. Begitupun IOD (-0.70) menunjukkan nilai yang tidak signifikan. Kondisi ini mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan yang cukup signifikan di wilayah Indonesia bagian timur.
Baca juga: Gempa di Laut Banten M4,3 Getaran Dirasakan hingga Sukabumi
"Kondisi pada fase ini akan meningkatkan potensi hujan di wilayah Indonesia bagian barat hingga bagian tengah," kata Teguh.
Sementara itu prediksi kondisi gelombang atmosfer baik Equatorial Rossby dalam sepekan kedepan tidak menunjukkan kondisi yang signifikan. Sementara gelombang Kelvin cukup signifikan pada periode sepekan kedepan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa bag. Barat, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Hal ini sejalan dengan prediksi OLR yang menunjukkan anomali basah pada sepekan ke depan, terutama Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Pada skala regional, indeks surge dan indeks CENS cenderung diperkirakan akan signifikan pada akhir minggu, hal ini mengindikasikan adanya massa udara dingin dari benua Asia.
Baca juga: Fakta-fakta Penembakan Karyawan dan Pembakaran Mess PT MTT oleh KKB di Ilaga
"Kondisi angin gradien dominan Barat hingga Barat Laut dan angin monsun Australia diprediksi akan banyak membentuk area konvergensi di sepanjang wilayah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan bagian selatan, " jelas dia.
Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak (IBF) untuk dampak banjir/banjir bandang, berlaku tanggal 20 Februari 2022, potensi dampak dengan status waspada untuk wilayah Jawa Barat.
Beberapa wilayah yang berpotensi terjadinya hujan ekstrem adalah Pangandaran Tasikmalaya, Ciamis, Cianjur, Sukabumi, Purwakarta, Karawang, Bekasi, Bogor, Kota Depok, dan Kota Bogor.
(msd)
tulis komentar anda