Gubernur Sulsel Ikut Salatkan Jenazah Khaerul, Korban Banjir di Bantaeng
Sabtu, 13 Juni 2020 - 14:33 WIB
BANTAENG - Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, turun langsung melakukan peninjauan ke sejumlah lokasi terdampak banjir di Kabupaten Bantaeng pada Sabtu (12/6/2020). Pada kesempatan itu, Gubernur Nurdin menyempatkan diri melayat bahkan ikut melakukan salat jenazah untuk Khaerul Fattah Ampa (12), korban banjir di Bantaeng.
Gubernur Nurdin bahkan tampak mengantar sampai ke mobil pengantar jenazah. Ia juga memberikan semangat kepada keluarga yang ditinggalkan. "Bapak yang sabar dan kuat, insyaallah almarhum diterima di sisi-Nya," kata Gubernur Nurdin saat bertemu ayah Khaerul.
Khaerul diketahui tewas akibat banjir yang melanda Bantaeng pada Jumat (11/6/2020) kemarin. Korban diketahui beralamat di Kampung Beru, Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu. Wilayah ini merupakan satu dari sekian banyak daerah terdampak banjir. Total banjir merendam sedikitnya tujuh kelurahan.
Banjir di Bantaeng terjadi akibat meluapnya Sungai Calendu, setelah tak mampu menampung debit air dari tingginya curah hujan pada Jumat kemarin.
Sarifuddin, kakak kandung dari Khaerul menjelaskan adiknya tersebut akan menuju ke tempatnya berjualan di pasar untuk membersihkan ikan bersama saudaranya yang lain sekira pukul 19.00 Wita. Menuju ke lokasi, Khaerul bermain luncuran di atas trotoar.
"Di atas trotoar itu ada lubang terbuka dan dia main luncuran, jaraknya sekira tiga meter dari kakak saya. Dan langsung hilang jejak dan dibawa arus," jelas Syarifuddin.
Anak dari pasangan Hamma dan Mantang ini baru ditemukan sekira pukul 00.30 dini hari setelah dilakukan pencarian.
Gubernur Nurdin bahkan tampak mengantar sampai ke mobil pengantar jenazah. Ia juga memberikan semangat kepada keluarga yang ditinggalkan. "Bapak yang sabar dan kuat, insyaallah almarhum diterima di sisi-Nya," kata Gubernur Nurdin saat bertemu ayah Khaerul.
Khaerul diketahui tewas akibat banjir yang melanda Bantaeng pada Jumat (11/6/2020) kemarin. Korban diketahui beralamat di Kampung Beru, Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu. Wilayah ini merupakan satu dari sekian banyak daerah terdampak banjir. Total banjir merendam sedikitnya tujuh kelurahan.
Banjir di Bantaeng terjadi akibat meluapnya Sungai Calendu, setelah tak mampu menampung debit air dari tingginya curah hujan pada Jumat kemarin.
Sarifuddin, kakak kandung dari Khaerul menjelaskan adiknya tersebut akan menuju ke tempatnya berjualan di pasar untuk membersihkan ikan bersama saudaranya yang lain sekira pukul 19.00 Wita. Menuju ke lokasi, Khaerul bermain luncuran di atas trotoar.
"Di atas trotoar itu ada lubang terbuka dan dia main luncuran, jaraknya sekira tiga meter dari kakak saya. Dan langsung hilang jejak dan dibawa arus," jelas Syarifuddin.
Anak dari pasangan Hamma dan Mantang ini baru ditemukan sekira pukul 00.30 dini hari setelah dilakukan pencarian.
(tri)
tulis komentar anda