Kawal Masa Transisi, Pemkot Surabaya Bentuk Relawan
Jum'at, 12 Juni 2020 - 22:04 WIB
SURABAYA - Penguatan protokol kesehatan dalam masa Transisi Surabaya baru akan diterapkan. Pengawasan akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya serta para relawan yang akan direkrut.
“Pembentukan untuk relawan sudah diusulkan ke Bu Wali (Tri Rismaharini),” kata Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana.
Whisnu menjelaskan, pembentukan relawan ini akan membantu kinerja Pemkot untuk mengawal masa transisi PSBB.
Pembentukan (Relawan) akan bertugas untuk melakukan pemantauan di tempat-tempat seperti Pasar Tradisional, Warkop, serta Pusat Perbelanjaan.
WS, sapaan Whisnu Sakti Buana menegaskan, tugas para relawan ini nantinya melakukan pendampingan serta sosialisasi kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.
Bagaimana menjaga kondisi di wilayahnya tetap dalam posisi protokol. Proses penyuluhan dan pengarahan kepada masyarakat ditekankan.
Pemkot dikatakan alumnus ITS Surabaya ini dilakukan secara masif. Sehingga dengan begitu masyarakat akan terbiasa dan sadar untuk menjaga kesehatan sekaligus memutus rantai corona.
“Bagaimana penerapan masa transisi ini bisa dipatuhi benar dibawah. Seperti pasar tradisional misalnya. Ada pengecekan suhu tubuh, jaga jarak, dan penyediaan fasilitas untuk cuci tangan,” terang Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya ini.
Sementara, untuk penegakan aturan protokol termasuk sanksi penempatan Satpol PP dan Linmas, dikatakan WS juga turut disiagakan.”Karena penerapan protokol kesehatan itu lebih tegas dibandingkan PSBB kemarin,” ujarnya.
Saat ini Perwali Masa Transisi Surabaya Baru sudah dipersiapkan. Itu setelah Penandatanganan Pakta Integritas antara Kepala Daerah dengan Gubernur Jawa Timur, dilakukan.
“Meski tidak ada sanksi pidana. Namun aturan ini bersifat tegas agar kedisiplinan dalam menjaga kesehatan bisa dilakukan atas kesadaran masyarakat,” pungkasnya.
“Pembentukan untuk relawan sudah diusulkan ke Bu Wali (Tri Rismaharini),” kata Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana.
Whisnu menjelaskan, pembentukan relawan ini akan membantu kinerja Pemkot untuk mengawal masa transisi PSBB.
Pembentukan (Relawan) akan bertugas untuk melakukan pemantauan di tempat-tempat seperti Pasar Tradisional, Warkop, serta Pusat Perbelanjaan.
WS, sapaan Whisnu Sakti Buana menegaskan, tugas para relawan ini nantinya melakukan pendampingan serta sosialisasi kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.
Bagaimana menjaga kondisi di wilayahnya tetap dalam posisi protokol. Proses penyuluhan dan pengarahan kepada masyarakat ditekankan.
Pemkot dikatakan alumnus ITS Surabaya ini dilakukan secara masif. Sehingga dengan begitu masyarakat akan terbiasa dan sadar untuk menjaga kesehatan sekaligus memutus rantai corona.
“Bagaimana penerapan masa transisi ini bisa dipatuhi benar dibawah. Seperti pasar tradisional misalnya. Ada pengecekan suhu tubuh, jaga jarak, dan penyediaan fasilitas untuk cuci tangan,” terang Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya ini.
Sementara, untuk penegakan aturan protokol termasuk sanksi penempatan Satpol PP dan Linmas, dikatakan WS juga turut disiagakan.”Karena penerapan protokol kesehatan itu lebih tegas dibandingkan PSBB kemarin,” ujarnya.
Saat ini Perwali Masa Transisi Surabaya Baru sudah dipersiapkan. Itu setelah Penandatanganan Pakta Integritas antara Kepala Daerah dengan Gubernur Jawa Timur, dilakukan.
“Meski tidak ada sanksi pidana. Namun aturan ini bersifat tegas agar kedisiplinan dalam menjaga kesehatan bisa dilakukan atas kesadaran masyarakat,” pungkasnya.
(msd)
tulis komentar anda