Epidemiolog Dorong Pemerintah di Sulsel Evaluasi Pelaksanaan PTM
Selasa, 08 Februari 2022 - 12:17 WIB
MAKASSAR - Ahli Epidemiologi Unhas, Prof Ridwan Amiruddin meminta pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Sulsel segera dievaluasi. Pasalnya kasus Covid-19 di Sulsel terus bergerak naik. Ia khawatir, anak-anak terpapar Covid-19.
"Harus ditinjau lagi, dievaluasi dulu, karena positif rate sulsel 8-9%. Kalau Makassar hampir sama 7-8%," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Selasa (8/2/2022).
lewat edaran terbaru bernomor 443.2/1488/DINKES telah meminta seluruh daerah siap siaga mengantisipasi lonjakan Covid-19 yang terjadi di Sulsel.
"Peningkatan kasus konfirmasi positif dalam tiga hari terakhir yang mengalami peningkatan sebesar 500% berdasarkan data harian Satgas Covid-19 Provinsi Sulawesi Selatan," bunyi edaran yang ditandatangi Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
Baca juga: Sulsel Perlu Masifkan Tracing di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19
Maka pemerintah daerah diminta memenuhi sejumlah aspek, di antaranya ketersediaan BOR, Infrastruktur, obat-obatan, tenaga kesehatan hingga fasilitas isolasi sudah harus siap.
Melakukan pembatasan kegiatan masyarakat, memaksimalkan aturan PPKM tiap daerah, peningkatan Tracing-Testing hingga memaksimalkan capaian vaksinasi
Lihat Juga: Masuk Sekolah di Jabar 12 Mei 2022, Siswa-Tenaga Pendidik Diimbau Hindari Puncak Arus Balik
"Harus ditinjau lagi, dievaluasi dulu, karena positif rate sulsel 8-9%. Kalau Makassar hampir sama 7-8%," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Selasa (8/2/2022).
lewat edaran terbaru bernomor 443.2/1488/DINKES telah meminta seluruh daerah siap siaga mengantisipasi lonjakan Covid-19 yang terjadi di Sulsel.
"Peningkatan kasus konfirmasi positif dalam tiga hari terakhir yang mengalami peningkatan sebesar 500% berdasarkan data harian Satgas Covid-19 Provinsi Sulawesi Selatan," bunyi edaran yang ditandatangi Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
Baca juga: Sulsel Perlu Masifkan Tracing di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19
Maka pemerintah daerah diminta memenuhi sejumlah aspek, di antaranya ketersediaan BOR, Infrastruktur, obat-obatan, tenaga kesehatan hingga fasilitas isolasi sudah harus siap.
Melakukan pembatasan kegiatan masyarakat, memaksimalkan aturan PPKM tiap daerah, peningkatan Tracing-Testing hingga memaksimalkan capaian vaksinasi
Lihat Juga: Masuk Sekolah di Jabar 12 Mei 2022, Siswa-Tenaga Pendidik Diimbau Hindari Puncak Arus Balik
(luq)
tulis komentar anda