Serbuan Lalat dari TPA Sarimukti Resahkan Warga KBB, Pemda Diminta Tangani
Senin, 07 Februari 2022 - 12:52 WIB
BANDUNG BARAT - Warga di Dusun 4, Desa Kertamukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengaku tidak nyaman dengan serbuan lalat hijau yang masuk ke permukiman mereka.
Selain karena faktor musim hujan, kehadiran lalat tersebut juga karena lokasi dusun tersebut yang tidak jauh dari TPA Sarimukti di Kampung Cigedig, Desa Sarimukti, Cipatat.
Baca juga: Breaking News! Guru Tewas Ditusuk Mantan Suami saat Mengajar di Sekolah
"Lalat-lalat itu menyerang permukiman warga, hinggap di lantai, dinding rumah, makanan, dan benda-benda lainnya," kata Kepala Desa Kertamukti, Sunaryo, Senin (7/2/2022).
Menurutnya, dusun yang sangat terdampak yakni di Dusun 4 yang dihuni oleh 5 RW dengan jumlah warga sekitar 500 kepala keluarga (KK). Sebenarnya kehadiran lalat tersebut telah berlangsung lama, namun sekarang semakin banyak. "Ini memang sudah lama, tapi sekarang makin parah, mungkin karena faktor musim hujan juga," sambungnya.
Sebenarnya, sejak TPA Sarimukti beroperasi warga di wilayahnya juga terkena imbasnya dari banyaknya lalat. Warga telah melakukan berbagai cara untuk mengusirnya, mulai dari cara tradisional hingga menyemprotkan cairan anti serangga. Namun binatang itu tetap datang kembali.
Selain kerap diserang lalat hijau, lanjut dia, warga satu dusun di desanya juga sering kena imbas polusi udara dari TPA Sarimukti. Kondisi itu dirasakan apabila musim kemarau tatkala angin besar sering berhembus dimana bau sampah menyengat sangat terasa.
Dirinya berharap pemerintah turun tangan segera mengatasi persoalan itu. Termasuk mewacanakan perluasan penyaluran dana kompensasi dampak negatif (KDN) TPA Sarimukti. Selama ini KDN hanya di berikan kepada masyarakat di Desa Rajamandala Kulon, Mandalasari, dan Sarimukti.
"Desa kami juga semestinya dapat KDN, karena dampak negatif bau sampah dan serangan lalat juga sama-sama dirasakan," tandasnya.
Selain karena faktor musim hujan, kehadiran lalat tersebut juga karena lokasi dusun tersebut yang tidak jauh dari TPA Sarimukti di Kampung Cigedig, Desa Sarimukti, Cipatat.
Baca juga: Breaking News! Guru Tewas Ditusuk Mantan Suami saat Mengajar di Sekolah
"Lalat-lalat itu menyerang permukiman warga, hinggap di lantai, dinding rumah, makanan, dan benda-benda lainnya," kata Kepala Desa Kertamukti, Sunaryo, Senin (7/2/2022).
Menurutnya, dusun yang sangat terdampak yakni di Dusun 4 yang dihuni oleh 5 RW dengan jumlah warga sekitar 500 kepala keluarga (KK). Sebenarnya kehadiran lalat tersebut telah berlangsung lama, namun sekarang semakin banyak. "Ini memang sudah lama, tapi sekarang makin parah, mungkin karena faktor musim hujan juga," sambungnya.
Sebenarnya, sejak TPA Sarimukti beroperasi warga di wilayahnya juga terkena imbasnya dari banyaknya lalat. Warga telah melakukan berbagai cara untuk mengusirnya, mulai dari cara tradisional hingga menyemprotkan cairan anti serangga. Namun binatang itu tetap datang kembali.
Selain kerap diserang lalat hijau, lanjut dia, warga satu dusun di desanya juga sering kena imbas polusi udara dari TPA Sarimukti. Kondisi itu dirasakan apabila musim kemarau tatkala angin besar sering berhembus dimana bau sampah menyengat sangat terasa.
Dirinya berharap pemerintah turun tangan segera mengatasi persoalan itu. Termasuk mewacanakan perluasan penyaluran dana kompensasi dampak negatif (KDN) TPA Sarimukti. Selama ini KDN hanya di berikan kepada masyarakat di Desa Rajamandala Kulon, Mandalasari, dan Sarimukti.
"Desa kami juga semestinya dapat KDN, karena dampak negatif bau sampah dan serangan lalat juga sama-sama dirasakan," tandasnya.
(msd)
tulis komentar anda