BI dan Asparindo Sulsel Akan Lakukan Percepatan Digitalisasi Pasar
Jum'at, 04 Februari 2022 - 22:13 WIB
MAKASSAR - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, bersama Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) Sulsel akan melakukan percepatan digitalisasi pasar rakyat.
Hal ini dikatakan Direktur Eksekutif Kantor Perwakilan Bank Indonesia (PBI) Sulawesi Selatan Causa Iman Karana saat menerima kunjungan kerja DPD Asparindo Sulsel bersama pengurus di Kantor PBI Sulsel di Jalan Jenderal Sudirman, Jumat, (4/02/2022).
"Kami butuh ada survey pemantauan harga-harga yang ada di sejumlah pasar di Sulawesi Selatan. Kita tahu belakangan ini sering terjadi kelangkaan sejumlah komoditas utama," kata Causa Iman.
Dia memberikan apresiasi terhadap upaya Asparindo Sulsel yang akan melakukan pengembangan revitalisasi pasar baik fisik maupun non fisik. "Kami dari BI melihat ada peluang kerjasama dengan Asparindo. Sepertinya pengembangan dalam bentuk non-fisik yang tengah dikembangkan pihak perbankan dalam optimalisasi penggunaan QRIS," ujarnya.
Pemanfaatan QRIS yang singkatan dari Quick Response Code Indonesian Standard ini digunakan masyarakat untuk menghindari resiko peredaran uang palsu dan menjaga protokol kesehatan karena bertransaksi tanpa perlu bersentuhan.
Apalagi, lanjutnya BI tengah melakukan sosialisasi Sehat Inovatif Aman Pakai (SIAP) QRIS yang prototype sistem transaksi ini, telah dilakukan di Pasar Kampung Baru Makassar dan salah satu pasar di Kabupaten Jeneponto.
"Kita baru saja juga menerima daftar pasar dari Kementerian Perdagangan untuk pengembangan pasar digital di Sulsel. Daftarnya nanti saya share ke teman-teman Asparindo," kata Pak Cik yang didampingi Deputi Komunikasi dan Digital Kantor Perwakilan BI Sulsel Rudy Bambang Wijanarko.
Dia berharap, kehadiran Asparindo bisa membantu pemerintah mengembangkan sistem digitalisasi pasar yang bisa mengupdate kondisi harga dan stok komoditas prioritas di pasar-pasar tradisional.
Hal ini dikatakan Direktur Eksekutif Kantor Perwakilan Bank Indonesia (PBI) Sulawesi Selatan Causa Iman Karana saat menerima kunjungan kerja DPD Asparindo Sulsel bersama pengurus di Kantor PBI Sulsel di Jalan Jenderal Sudirman, Jumat, (4/02/2022).
"Kami butuh ada survey pemantauan harga-harga yang ada di sejumlah pasar di Sulawesi Selatan. Kita tahu belakangan ini sering terjadi kelangkaan sejumlah komoditas utama," kata Causa Iman.
Dia memberikan apresiasi terhadap upaya Asparindo Sulsel yang akan melakukan pengembangan revitalisasi pasar baik fisik maupun non fisik. "Kami dari BI melihat ada peluang kerjasama dengan Asparindo. Sepertinya pengembangan dalam bentuk non-fisik yang tengah dikembangkan pihak perbankan dalam optimalisasi penggunaan QRIS," ujarnya.
Pemanfaatan QRIS yang singkatan dari Quick Response Code Indonesian Standard ini digunakan masyarakat untuk menghindari resiko peredaran uang palsu dan menjaga protokol kesehatan karena bertransaksi tanpa perlu bersentuhan.
Apalagi, lanjutnya BI tengah melakukan sosialisasi Sehat Inovatif Aman Pakai (SIAP) QRIS yang prototype sistem transaksi ini, telah dilakukan di Pasar Kampung Baru Makassar dan salah satu pasar di Kabupaten Jeneponto.
"Kita baru saja juga menerima daftar pasar dari Kementerian Perdagangan untuk pengembangan pasar digital di Sulsel. Daftarnya nanti saya share ke teman-teman Asparindo," kata Pak Cik yang didampingi Deputi Komunikasi dan Digital Kantor Perwakilan BI Sulsel Rudy Bambang Wijanarko.
Dia berharap, kehadiran Asparindo bisa membantu pemerintah mengembangkan sistem digitalisasi pasar yang bisa mengupdate kondisi harga dan stok komoditas prioritas di pasar-pasar tradisional.
Lihat Juga :
tulis komentar anda