Jumlah Kematian Akibat DBD di Jawa Timur Meningkat Menjadi 21 Orang

Selasa, 01 Februari 2022 - 07:42 WIB
Jumlah kematian akibat DBD di Jawa Timur meningkat menjadi 21 orang.Foto/ilustrasi
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh masyarakat Jatim untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) . Hal ini mengingat kasus DBD di Jatim terus meningkat.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, per tanggal 1-27 Januari 2022, penderita DBD di Jatim sebanyak 1.220 orang. Dari jumlah itu, yang meninggal dunia sebanyak 21 orang. Padahal dua hari lalu yang meninggal sebanyak 17 orang. Penderita DBD yang meninggal dunia didominasi usia 5-14 tahun.

Baca juga: Polda Jawa Timur Selidiki Dugaan Ijazah Palsu Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko



Angka ini meningkat dibanding tahun 2021 pada bulan Januari 2021 yang sebanyak 668 orang dengan jumlah kematian 5 orang. Total penderita DBD tahun 2021 di Jawa Timur sebanyak 6.417 orang, dengan jumlah kematian sebanyak 71 orang.

Selama Januari 2022, juumlah penderita DBD tertinggi diantaranya Bojonegoro 112 orang, Nganjuk 82 orang, Malang 73 orang, Ponorogo 64 orang dan Tuban 61 orang. Jumlah kematian DBD tertinggi di Pamekasan 3 orang, Bojonegoro 2 orang dan Nganjuk 2 orang.

“Saya meminta masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman DBD ini. Jadi ketika mengalami demam misalnya, selain COVID-19, kita harus mulai mempertimbangkan kemungkinan gejala DBD,” kata Khofifah, Jum’at (28/1/2022).

Khofifah mengatakan, pencegahan kasus DBD bisa dilakukan melalui gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3 M Plus. Kegiatan Kegiatan 3M ini meliputi pertama, menguras (membersihkan) bak mandi, vas bunga, tempat minum binatang peliharaan, atau tatakan dispenser.

Kedua, menutup rapat Tempat Penampungan Air (TPA). Bagi TPA yg tidak mungkin dikuras atau ditutup, bisa berikan larvasida. Ketiga, menyingkirkan atau mendaur ulang barang bekas seperti botol plastik, kaleng bekas dan lain-lain. "Kami minta peran masyarakat dengan melibatkan setiap keluarga untuk pemeriksaan, pemantauan, pemberantasan jentik nyamuk," terang Khofifah.

Sebagai informasi, Penyakit menular DBD disebabkan oleh virus dengue ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti & Ae.albopictus. Gejalanya ditandai demam 2-7 hari disertai dengan manifestasi perdarahan, penurunan jumlah trombosit <100.000/mm3, adanya kebocoran plasma ditandai peningkatan hematokrit ? 20% dari nilai normal.

Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti yakni warna hitam bintik putih di badan dan kakinya, menggigit siang hari, hidup dalam rumah dan sekitarnya. Terutama di tempat yang agak gelap dan lembab serta kurang sinar matahari. Nyamuk ini biasanya bertelur di tempat berisi air jernih. Nyamuk ini tersebar luas di daerah tropis dan sub tropis hingga ketinggian ± 1000 meter dari permukaan laut.
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content