Didominasi Lulusan SMA/SMK, Pengangguran Jadi PR Pemkab Sumedang 2022
Rabu, 05 Januari 2022 - 11:07 WIB
SUMEDANG - Kabupaten Sumedang tengah menghadapi pekerjaan rumah (PR) besar pada 2022, yakni mengatasi tingkat pengangguran yang didominasi lulusan SMA/SMK.
"PR besar yang dihadapi Sumedang saat ini adalah 90 persen pengangguran di Sumedang merupakan pencari kerja muda yang didominasi lulusan SMK dan SMA," ungkap Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir melalui keterangan resminya, Selasa (4/1/2022) malam.
Menurut Dony, untuk mengatasi persoalan tersebut, pihaknya menjadikan penanganan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebagai salah satu program prioritas di tahun 2022.
Meski begitu, lanjut Dony, berdasarkan data TPT tahun 2021 dan pertumbuhannya di 27 kabupaten/kota di Jabar, Sumedang masih berada dalam kuadran terbaik karena capaian TPT dan penurunannya lebih baik dari kabupaten/kota di Jabar.
"Berdasarkan data Sakernas tahun 2020, TPT Sumedang 9,18 persen atau lebih rendah dari Provinsi Jabar yang mencapai 9,82 persen. Adapun penurunan TPT Sumedang sebesar 7,18 persen atau lebih tinggi dari Provinsi Jabar sebesar 6,12 persen," papar Dony.
Lebih lanjut Dony mengatakan, program prioritas lainnya yang akan dicapai pada 2022, yakni indeks pembangunan manusia (IPM), angka kemiskinan, laju pertumbuhan ekonomi, gini ratio, dan produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita yang semuanya harus dilakukan secara lebih progresif.
Berdasarkan analisa indikator makro, kata Dony, peringkat capaian IPM Sumedang berada di posisi ke-12 dari 27 kabupaten/kota se-Jabar. Namun demikian, pertumbuhannya baru 0,22 persen. Hal ini disebabkan antara lain oleh masih rendahnya peningkatan indeks pendidikan (RLS dan HLS).
"Kemudian, tingkat pertumbuhan kemiskinan di Sumedang 4,4 persen atau lebih rendah dari Provinsi Jabar yang mencapai 6,6 persen. Jumlah penduduk miskin pada tahun 2021 di Jabar sekitar 4,2 juta jiwa yang tersebar di 27 kabupaten/kota dan jika dirata-ratakan sekitar 155.000 jiwa," terangnya.
Meskipun tingkat kemiskinan di Kabupaten Sumedang mencapai 10,71 persen atau berada di atas Jabar yang mencapai 8,40 persen, namun dari jumlah penduduk miskin tidak melebihi rata-rata Jabar.
"PR besar yang dihadapi Sumedang saat ini adalah 90 persen pengangguran di Sumedang merupakan pencari kerja muda yang didominasi lulusan SMK dan SMA," ungkap Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir melalui keterangan resminya, Selasa (4/1/2022) malam.
Menurut Dony, untuk mengatasi persoalan tersebut, pihaknya menjadikan penanganan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebagai salah satu program prioritas di tahun 2022.
Meski begitu, lanjut Dony, berdasarkan data TPT tahun 2021 dan pertumbuhannya di 27 kabupaten/kota di Jabar, Sumedang masih berada dalam kuadran terbaik karena capaian TPT dan penurunannya lebih baik dari kabupaten/kota di Jabar.
"Berdasarkan data Sakernas tahun 2020, TPT Sumedang 9,18 persen atau lebih rendah dari Provinsi Jabar yang mencapai 9,82 persen. Adapun penurunan TPT Sumedang sebesar 7,18 persen atau lebih tinggi dari Provinsi Jabar sebesar 6,12 persen," papar Dony.
Lebih lanjut Dony mengatakan, program prioritas lainnya yang akan dicapai pada 2022, yakni indeks pembangunan manusia (IPM), angka kemiskinan, laju pertumbuhan ekonomi, gini ratio, dan produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita yang semuanya harus dilakukan secara lebih progresif.
Berdasarkan analisa indikator makro, kata Dony, peringkat capaian IPM Sumedang berada di posisi ke-12 dari 27 kabupaten/kota se-Jabar. Namun demikian, pertumbuhannya baru 0,22 persen. Hal ini disebabkan antara lain oleh masih rendahnya peningkatan indeks pendidikan (RLS dan HLS).
"Kemudian, tingkat pertumbuhan kemiskinan di Sumedang 4,4 persen atau lebih rendah dari Provinsi Jabar yang mencapai 6,6 persen. Jumlah penduduk miskin pada tahun 2021 di Jabar sekitar 4,2 juta jiwa yang tersebar di 27 kabupaten/kota dan jika dirata-ratakan sekitar 155.000 jiwa," terangnya.
Meskipun tingkat kemiskinan di Kabupaten Sumedang mencapai 10,71 persen atau berada di atas Jabar yang mencapai 8,40 persen, namun dari jumlah penduduk miskin tidak melebihi rata-rata Jabar.
tulis komentar anda