Breaking News! Acing, Pemilik Kapal yang Menewaskan Puluhan PMI Ilegal di Malaysia Ditangkap
Minggu, 02 Januari 2022 - 20:26 WIB
BATAM - Pelarian Susanto alias Acing, pemilik kapal yang ditumpangi puluhan Pekerja Migran Indonesia (PMI) illegal dan tenggelam di perairan Teluk Balau, Kota Tinggi, Johor Bahru , Malaysia akhirnya berakhir.
Acing dibekuk jajaran Dirreskrimum Polda Kepri, Minggu (2/1/2022) di Bintan. "Benar, kita sudah mengamankan Acing alias Susanto di tempat persembunyiannya di kawasan Bintan," ujar Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Harry Goldenhard
Menurut Harry, Acing yang selama ini berusaha kabur dari kejaran polisi merupakan penyedia transportasi dan pengendali pengiriman PMI ilegal dari wilayah Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Kepri.
"Acing memiliki pelabuhan rakyat sendiri di Tanjung Uban, dan para PMI itu dikirim secara ilegal melalui pelabuhan miliknya itu,” ungkapnya.
Harry menyebutkan, saat ini Acing masih dalam pemeriksaan di Subdirektorat PPA Dirreskrimum Polda Kepri. "Saat ini, pelaku Acing masih dalam pemeriksaan intensif penyidik PPA Ditkrimum Polda Kepri," ujar Harry.
Ditangkapnya Acing diharapkan akan bisa menguak pelaku lainnya yang terlibat dalam jaringan mafia perdagangan manusia.
Acing dibekuk jajaran Dirreskrimum Polda Kepri, Minggu (2/1/2022) di Bintan. "Benar, kita sudah mengamankan Acing alias Susanto di tempat persembunyiannya di kawasan Bintan," ujar Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Harry Goldenhard
Menurut Harry, Acing yang selama ini berusaha kabur dari kejaran polisi merupakan penyedia transportasi dan pengendali pengiriman PMI ilegal dari wilayah Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Kepri.
"Acing memiliki pelabuhan rakyat sendiri di Tanjung Uban, dan para PMI itu dikirim secara ilegal melalui pelabuhan miliknya itu,” ungkapnya.
Harry menyebutkan, saat ini Acing masih dalam pemeriksaan di Subdirektorat PPA Dirreskrimum Polda Kepri. "Saat ini, pelaku Acing masih dalam pemeriksaan intensif penyidik PPA Ditkrimum Polda Kepri," ujar Harry.
Ditangkapnya Acing diharapkan akan bisa menguak pelaku lainnya yang terlibat dalam jaringan mafia perdagangan manusia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda