Libur Tahun Baru, Okupansi Hotel dan Penginapan Tak Sesuai Ekspektasi

Sabtu, 01 Januari 2022 - 05:22 WIB
Okupansi hotel dan penginapan di Bandung Barat selama libur tahun baru tak sesuai ekspektasi.Foto/ilustrasi
BANDUNG BARAT - Okupansi hotel dan penginapan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada libur Tahun Baru ini tidak sesuai dengan harapan. Bahkan tingkat huniannya cenderung menurun jika dibandingkan pekan lalu saat libur Natal.

Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, pada 25-26 Desember 2021 atau masa libur Natal, okupansi hotel tembus hingga 40,83%. Sementara untuk periode 31 Desember hingga 1 Januari 2022, okupansi hanya 32,81%.

Baca juga: Selama 2021 Bandung Barat Dilanda 288 Bencana Alam, 4 Warga Tewas

"Dari data yang kami terima okupansi hotel di saat libur Tahun Baru ini hanya 32,81%, masih minim dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan," kata Kepala Bidang Pariwisata, Disparbud KBB, David Oot, Jumat (31/12/2021).

Dia menyebutkan, untuk di KBB jumlah total penginapan ada 89 unit, sedangkan hotel ada 8. Namun rata-rata okupansi jelang libur Tahun Baru ini hanya 32,81%. Data aktual dan terbaru itu diperolehnya dari pihak Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) KBB.



Salah satu faktor yang memengaruhi menurunnya okupansi hotel tersebut karena wisatawan dari luar daerah, terutama Jakarta sudah mulai berkurang akibat adanya COVID-19 varian baru yakni Omicron. Selain itu juga sudah banyak warga yang berwisata lebih awal.

Baca juga: 6 Ruko di Pekanbaru Ludes Terbakar Jelang Malam Tahun Baru

"Mungkin ada kekhawatiran karena Omicron yang sekarang terus bertambah. Sementara wisata KBB ini kan mengandalkan kunjungan wisatawan dari Jakarta," imbuhnya.

Penyebab lainnya, lanjut dia, karena adanya penerapan protokol kesehatan yang ketat. Seperti harus scan aplikasi PeduliLindungi, vaksin, bukti swab antigen atau PCR dalam 1x24 jam, dan adanya pengawasan dari Satgas COVID-19.

Tidak adanya event khas Tahun Baru juga berpengaruh terhadap okupansi hotel dan penginapan. Ini dikarenakan pemerintah pusat melarang ada perayaan Tahun Baru secara berlebihan, sehingga wisatawan juga berpikir ulang jika hanya menginap saja di hotel.

"Sekarang ini acara menyambut Tahun Baru belum boleh, terus jam operasional restoran juga masih dibatasi hanya sampai pukul 21.00 WIB sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri. Itu juga jadi salah satu faktor penyebab minimnya tamu yang datang dan menginap di hotel," pungkasnya.
(msd)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More