Hadapi Varian Omicron, Kang Emil Pakai Strategi Tangani Delta

Sabtu, 18 Desember 2021 - 20:29 WIB
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat menghadiri acara Indonesia Pasti Bisa Terima Kasih Nakes di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Sabtu (18/12/2021). Foto/Pemprov Jabar
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan, akan menggunakan strategi yang sama dalam penanganan varian delta sebagai langkah antisipasi menghadapi omicron di Jabar.

"Dulu delta terdeteksi di Karawang, menyebar dengan cepat. Oleh karena itu, kami belajar dari delta. Per hari ini, Jabar sedang menyiapkan semua perlengkapan seperti menghadapi virus delta," ujar Ridwan Kamil seusai menghadiri acara Indonesia Pasti Bisa di Sentul International Convention Center, Sabtu (18/12/2021).



Selain menyiapkan instrumen penanganan, lanjut Ridwan Kamil, pihaknya mendapatkan dukungan dari komunitas Indonesia Pasti Bisa untuk memperkuat stok tabung oksigen. Selain itu, Pemprov Jabar pun akan memperkuat testing, tracing, dan treatment (3T).

"Jadi tabung oksigen kita cek lagi, alhamdulillah ada stok lebih banyak dari Indonesia Pasti Bisa. Kemudian, testing tracing, dan treatment kita tingkatkan lagi. Per hari ini kita sudah tiga kali lipat dari yang standar untuk testing. Tapi, apapun ada kelebihannya dari persiapan kita, yaitu waktu delta vaksinnya sedikit, jadi kekebalannya rendah dan yang meninggal mayoritas di Jabar adalah mereka yang tidak tervaksin," tuturnya.

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu pun menyebutkan bahwa capaian vaksinasi dosis pertama di Jabar kini sudah menyentuh angka 70 persen. Sehingga, kondisi tersebut diharapkan mampu menekan dampak yang ditimbulkan omicron.

"Kalau sekarang, hari ini kan Jabar capaian vaksinnya sudah 70 persen tahap satunya, sehingga jauh lebih baik," imbuhnya.



Meskipun omicron kini sudah terdeteksi di Indonesia, Kang Emil meminta masyarakat tetap tenang dan produktif, namun tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan (prokes)

"Kepada masyarakat mari kita tetap produktif apapun sebenarnya boleh, asalkan prokes aja. Mau judulnya tadi macam-macam nama virusnya, jawabannya adalah prokes untuk masyarakat, untuk negara adalah gencar dengan 3T. Jadi saya kira itu saja persiapannnya insya Allah jauh lebih siap," katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content