Status Awu, Gunung Api Paling Mematikan ke-4 di Indonesia Meningkat dari Level Normal ke Waspada
Minggu, 12 Desember 2021 - 23:45 WIB
Lalu pada tahun 1892 terjadi erupsi besar dan hampir semua kampung sebelah pantai utara hancur. Kampung yang paling parah adalah yang terletak antara Sawang dan Tabuka. Jumlah korban semuanya mencapai 1.532 orang, antara lain dari daerah Mala, Akembuala, Anggis, Mitung, Kolengan, Metih, Khendar dan Trijang. Selain awan panas, lahar juga mengakibatkan banyak korban berjatuhan di Gereja Sawang dan Kalasugi.
Pada 1966 pukul 08.20 tiba-tiba kelihatan asap tebal membubung naik dari kawah Gunung Awu, kemudian berekspansi jauh ke udara menyerupai awan ledakan sebuah bom atom. Kepulan asap tebal ini segera disusul suara gemuruh yang kemudian berhenti beberapa saat.
Kira-kira satu jam kemudian terdengar suara ledakan yang lebih kuat, segera disusul asap tebal dan abu yang menutupi seluruh daerah puncak. Peristiwa ini berlangsung sampai dengan pukul 13.30 Wita.
Akibat erupsi, daerah yang dilanda awan panas meliputi daerah lingkaran keliling kawah Gunung Awu dengan jari-jari maksimum 5 km dari kawah, dan di beberapa lembah sungai sampai tepi laut sejauh 7 km. Daerah tersebut musnah sama sekali dan tertimbun endapan awan panas.
Daerah yang dilanda lahar erupsi. Meliputi daerah sungai yang berhulu di daerah puncak. Daerah yang tertutup bahan lepas. Terutama di sekitar Kendhar yang punah sama sekali, dan daerah lainnya. Korban 39 orang, terdiri dari 2 orang petugas gunungapi, 13 orang di Kendhar , 1 orang di Sawang, 5 orang di Baku, dan 18 orang di Mala.
Karakteristik erupsi Gunung Awu dapat bersifat magmatik eksplosif, efusif maupun freatik. Erupsi terakhirnya pada Juni 2004 yang menghasilkan kolom erupsi setinggi 2 km di atas puncak dan menyisakan kubah lava di dalam kawahnya yang memiliki diameter sekitar 370 meter dan tinggi sekitar 30 meter.
Dari catatan perubahan tingkat aktivitas Gunung Awu, Pada 24 November 2015 tingkat aktivitas Gunung Awu dinaikkan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada). Pada 12 Mei 2016 tingkat aktivitas Gunung Awu dinaikan dari Level II (Waspada) menjadi level III (Siaga).
Pada 14 Juni 2016 tingkat aktivitas Gunung Awu diturunkan dari Level III (Siaga) ke Level II (Waspada). Pada 31 Oktober 2016 tingkat aktivitas Gunung Awu diturunkan dari Level II (Waspada) ke Level I (Normal). Kini status normal itu berubah menjadi status level II yakni waspada.
Pada 1966 pukul 08.20 tiba-tiba kelihatan asap tebal membubung naik dari kawah Gunung Awu, kemudian berekspansi jauh ke udara menyerupai awan ledakan sebuah bom atom. Kepulan asap tebal ini segera disusul suara gemuruh yang kemudian berhenti beberapa saat.
Kira-kira satu jam kemudian terdengar suara ledakan yang lebih kuat, segera disusul asap tebal dan abu yang menutupi seluruh daerah puncak. Peristiwa ini berlangsung sampai dengan pukul 13.30 Wita.
Akibat erupsi, daerah yang dilanda awan panas meliputi daerah lingkaran keliling kawah Gunung Awu dengan jari-jari maksimum 5 km dari kawah, dan di beberapa lembah sungai sampai tepi laut sejauh 7 km. Daerah tersebut musnah sama sekali dan tertimbun endapan awan panas.
Daerah yang dilanda lahar erupsi. Meliputi daerah sungai yang berhulu di daerah puncak. Daerah yang tertutup bahan lepas. Terutama di sekitar Kendhar yang punah sama sekali, dan daerah lainnya. Korban 39 orang, terdiri dari 2 orang petugas gunungapi, 13 orang di Kendhar , 1 orang di Sawang, 5 orang di Baku, dan 18 orang di Mala.
Karakteristik erupsi Gunung Awu dapat bersifat magmatik eksplosif, efusif maupun freatik. Erupsi terakhirnya pada Juni 2004 yang menghasilkan kolom erupsi setinggi 2 km di atas puncak dan menyisakan kubah lava di dalam kawahnya yang memiliki diameter sekitar 370 meter dan tinggi sekitar 30 meter.
Dari catatan perubahan tingkat aktivitas Gunung Awu, Pada 24 November 2015 tingkat aktivitas Gunung Awu dinaikkan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada). Pada 12 Mei 2016 tingkat aktivitas Gunung Awu dinaikan dari Level II (Waspada) menjadi level III (Siaga).
Pada 14 Juni 2016 tingkat aktivitas Gunung Awu diturunkan dari Level III (Siaga) ke Level II (Waspada). Pada 31 Oktober 2016 tingkat aktivitas Gunung Awu diturunkan dari Level II (Waspada) ke Level I (Normal). Kini status normal itu berubah menjadi status level II yakni waspada.
(nic)
Lihat Juga :
tulis komentar anda