Rara Tepasan, Istri Sunan Gunung Jati yang Menghilangkan Budaya Sunda di Keraton Cirebon

Senin, 13 Desember 2021 - 05:00 WIB
Ia pun bersumpah jika sumber cahaya tersebut merupakan seorang perempuan akan dijadikan saudaranya, jika laki-laki akan dijadikan suaminya.

Kehendak Rara Tepasan kemudian disampaikan kepada ayahnya Ki Gede Tepasan. Rupanya Ki Gede Tepasan kemudian mengabulkan dan mengantarkan anaknya ke sumber cahaya tersebut, dan benar saja, setelah didekati ternyata sumber cahaya tersebut adalah Sunan Gunung Jati yang pada waktu itu menjadi Raja Cirebon. Baca: Ratu Sanjaya, Sang Penguasa Mataram Kuno Cikal Bakal Mpu Sindok hingga Airlangga.



Rara Tepasan dikirim ke Cirebon dengan diiringi seratus pengawal dan membawa harta kekayaan yang banyak, harta serta seratus pengawal tersebut kemudian tidak kembali ke Tepasan, semuanya kemudian tinggal di Cirebon menemani sang puteri. Sementara Rara Tepasan diserahkan oleh ayahnya ke Sunan Gung Jati untuk dijadikan istrinya.

Rara Tepasan merupakan istri ke empat Sunan Gunung Jati, dari perkawinan ini keduanya dianugerahi dua orang anak, yaitu (1) Ratu Ayu Wanguran, kelak dinikahi oleh Sultan Demak II (Pangeran Sabrang Lor), beliau juga kemudian dinikahi oleh Tubagus Pasai (Fatahilah) setelah Sultan Demak II tersebut wafat dalam Ekspedisi penyerangan Portuigis di Malaka (2) Pangeran Pasarean.

Dikabarkan juga jika, Rara Tepasan ini merupakan alat diplomasi Majapahit untuk menjalin persahabatan dengan Kerajan Cirebon atau juga bisa dimaknai sebagai upaya dari salah satu bangsawan Majapahit untuk berlindung ke Cirebon. Baca Juga: Tegang dan Menakutkan, Kisah Pendaki Tersesat di Gunung Ceremai.

Sebab pada waktu itu Negerinya dalam kondisi yang kurang setabil akibat terjadi banyak pemberontakan dan sedang menghadapi ketegangan dengan Demak.

Sumber:

historiacirebon

bungfei
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More