Diterjang Longsor, 3 Ruang SDN Temon Rusak Parah, Siswa Belajar Berdesakan di Perpustakaan
Sabtu, 11 Desember 2021 - 10:22 WIB
PONOROGO - Sebuah bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Temon 3, di Desa Temon, Kecamatan Ngrayun, Ponorogo, Jawa Timur (Jatim), rusak setelah diterjang longsor. Tiga ruang kelas rusak parah sehingga tidak bisa digunakan. Akibat, siswa yang sedang mengikuti ujian tengah semester terpaksa belajar lesehan di lantai ruang perpustakaan.
Setiani, salah seorang guru mengatakan bahwa meski dalam kondisi darurat, siswa tetap semangat belajar.
“Kondisi ini terjadi, setelah ruang kelas rusak, tertimpa material longsor . Setelah talut pembatas gedung setinggi enam meter diterjang material longsor. Dua ruang tak bisa digunakan sama sekali, karena atap dan dinding kelas jebol,” kata Setiani, Sabtu (11/12/2021)
Sebagai solusi, lanjutnya, siswa yang kelasnya rusak diiungsikan ke ruang lain dengan sistem masuk bergantian. Sebagian siswa masuk pagi dan sebagian masuk siang. Sementara, siswa kelas enam, ditempatkan di ruang perpustakaan. “Meski harus belajar lesehan, namun mereka tetap harus masuk, untuk melaksanakan ujian,” ungkap.
Diketahui, longsor terjadi di desa ini setelah diguyur hujan deras tiga hari terakhir. Tingginya curah hujan menyebabkan bagian bawah talut pembatas tergerus air dan diterjang longsor. Material longsor menimpa ruang kelas dan tak bisa difungsikan.
Para siswa dan guru berharap, agar segera dilakukan perbaikan bangunan sehingga proses belajar-mengajar bisa kembali normal.
Setiani, salah seorang guru mengatakan bahwa meski dalam kondisi darurat, siswa tetap semangat belajar.
“Kondisi ini terjadi, setelah ruang kelas rusak, tertimpa material longsor . Setelah talut pembatas gedung setinggi enam meter diterjang material longsor. Dua ruang tak bisa digunakan sama sekali, karena atap dan dinding kelas jebol,” kata Setiani, Sabtu (11/12/2021)
Sebagai solusi, lanjutnya, siswa yang kelasnya rusak diiungsikan ke ruang lain dengan sistem masuk bergantian. Sebagian siswa masuk pagi dan sebagian masuk siang. Sementara, siswa kelas enam, ditempatkan di ruang perpustakaan. “Meski harus belajar lesehan, namun mereka tetap harus masuk, untuk melaksanakan ujian,” ungkap.
Diketahui, longsor terjadi di desa ini setelah diguyur hujan deras tiga hari terakhir. Tingginya curah hujan menyebabkan bagian bawah talut pembatas tergerus air dan diterjang longsor. Material longsor menimpa ruang kelas dan tak bisa difungsikan.
Para siswa dan guru berharap, agar segera dilakukan perbaikan bangunan sehingga proses belajar-mengajar bisa kembali normal.
(don)
tulis komentar anda