Hari Penyandang Disabilitas Internasional, Khofifah : Semua Warga Jatim Dapat Perlakuan Sama
Sabtu, 04 Desember 2021 - 01:33 WIB
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengajak semua penyandang disabilitas saling memupuk semangat dalam menyongsong masa depan. Penyandang disabilitas harus mendapat posisi dan perlakuan sama dalam segala hal.
"Di Jawa Timur, apresiasi yang diperuntukkan penyandang disabilitas berwujud pada berbagai hal. Mulai dari apresiasi dalam bentuk materi, pendidikan, hingga peluang kerja pada lingkungan birokrasi," kata Khofifah menyikapi momentum Hari Penyandang Disabilitas Internasional, Jumat (3/12/2021).
Menurut Khofifah, banyak penyandang disabilitas yang memiliki potensi luar biasa. Mereka memiliki kesempatan yang sama. Mereka juga bisa berpartisipasi pada berbagai bidang. "Kami memiliki komitmen dalam menjaga kesetaraan, kebersamaan, serta kesatuan dalam membangun bangsa, khususnya Jawa Timur," katanya.
Baca juga: Refleksi 1 Abad NU, PKB: Jangan Alergi dengan Politik!
Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2019, penyandang disabilitas di Jatim mencapai 4,9 juta orang. Pemprov Jatim, kata Khofifah, terus memberi perhatian kepada mereka.
Pada 2020, Dinas Sosial (Dinsos) Jatim memberi bantuan uang tunai Rp300.000 yang diberikan setiap 3 bulan sekali bagi penyandang d8sabilitas yang kurang mampu. Jumlah penerima mencapai 3.000 penyandang disabilitas. "Kami berencana menambah jumlah hingga mencapai angka 4.000 penyandang disabilitas," ujar Khofifah.
Tema Hari Penyandang Disabilitas Internasional kali ini adalah Kepemimpinan dan Partisipasi Penyandang Disabilitas Menuju Tatanan Dunia yang Inklusif, Aksesibel, dan Berkelanjutan Pasca COVID-19. Khofifah menambahkan semangat Jawa Timur saat ini adalah Jatim Bangkit. Pemulihan ekonomi harus digenjot dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Pemerintah membutuhkan peran masyarakat Jawa Timur. Termasuk penyandang disabilitas. Kami akan terus menjaga kesetaraan perlakuan dan kesempatan, sehingga semua masyarakat Jawa Timur mendapat perlakuan yang sama," tuturnya.
"Di Jawa Timur, apresiasi yang diperuntukkan penyandang disabilitas berwujud pada berbagai hal. Mulai dari apresiasi dalam bentuk materi, pendidikan, hingga peluang kerja pada lingkungan birokrasi," kata Khofifah menyikapi momentum Hari Penyandang Disabilitas Internasional, Jumat (3/12/2021).
Menurut Khofifah, banyak penyandang disabilitas yang memiliki potensi luar biasa. Mereka memiliki kesempatan yang sama. Mereka juga bisa berpartisipasi pada berbagai bidang. "Kami memiliki komitmen dalam menjaga kesetaraan, kebersamaan, serta kesatuan dalam membangun bangsa, khususnya Jawa Timur," katanya.
Baca juga: Refleksi 1 Abad NU, PKB: Jangan Alergi dengan Politik!
Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2019, penyandang disabilitas di Jatim mencapai 4,9 juta orang. Pemprov Jatim, kata Khofifah, terus memberi perhatian kepada mereka.
Pada 2020, Dinas Sosial (Dinsos) Jatim memberi bantuan uang tunai Rp300.000 yang diberikan setiap 3 bulan sekali bagi penyandang d8sabilitas yang kurang mampu. Jumlah penerima mencapai 3.000 penyandang disabilitas. "Kami berencana menambah jumlah hingga mencapai angka 4.000 penyandang disabilitas," ujar Khofifah.
Tema Hari Penyandang Disabilitas Internasional kali ini adalah Kepemimpinan dan Partisipasi Penyandang Disabilitas Menuju Tatanan Dunia yang Inklusif, Aksesibel, dan Berkelanjutan Pasca COVID-19. Khofifah menambahkan semangat Jawa Timur saat ini adalah Jatim Bangkit. Pemulihan ekonomi harus digenjot dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Pemerintah membutuhkan peran masyarakat Jawa Timur. Termasuk penyandang disabilitas. Kami akan terus menjaga kesetaraan perlakuan dan kesempatan, sehingga semua masyarakat Jawa Timur mendapat perlakuan yang sama," tuturnya.
(msd)
tulis komentar anda