Tur 10 Negara, Kementan Sukses Kontrak Dagang Senilai Rp4,7 Triliun
Rabu, 01 Desember 2021 - 16:36 WIB
KAIRO - Tim Promosi Kementerian Pertanian (Kementan) yang tur ke 10 negara sukses mendapatkan kontrak dagang senilai Rp4,7 Triliun pada sejumlah bidang agribisnis termasuk di Negara Mesir.
Kontrak tersebut ditandatangani oleh enam perusahaan di bidang agribisnis asal Mesir pada rangkaian acara Temu Wicara, dalam rangkakan One Day with Coffee, Fruits and Floriculture (Odicoff) di Kairo. Lima perusahaan berminat dengan kopi dan satu lainnya berminat pada produk olahan kelapa sawit berupa RBD Palm Olien asal Indonesia.
"Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan, dan kami atas nama pemerintah Indonesia akan mengawal Saudara," kata Kepala Badan Karantina Pertanian , Bambang selaku Ketua Delri Odicoff, saat menjadi narasumber pada Temu Wicara yang bertajuk Meningkatkan Akses Pasar Pertanian Indonesia-Mesir, di Kairo, Senin (29/11/2021).
Bambang hadir bersama dengan Mohamed Abdelrahman Baraka, pimpinan Baraka Contracting & Trading Co, yang membagikan kisah suksesnya berbisnis dengan pengusaha Indonesia.
"Berbisnis dengan pelaku usaha di Indonesia membawa berkah. Saya tidak pernah ditipu dan regulasi pemerintahmya pun jelas," kata Baraka.
Ia yang sudah hampir satu dekade berbisnis industri karet berupa ban ini, berencana akan menginvestasikan dananya sebesar USD600 juta untuk budidaya kapas dan olahannya.
Menurutnya, harga komoditas pertanian di Indonesia relatif lebih murah dibandingkan dengan China. Dan dari segi kualitas juga sangat baik dan terjaga.
"Buat saya, Indonesia adalah negara kedua bagi saya, dan saya sudah melihat potensi yang besar pada pertaniannya," tambahnya lagi.
Sebagai informasi, sesaat sebelumnya empat perusahaan eksportir kopi tanah air telah berhasil membukukan kontrak dagang dengan total nilai Rp366,7 Miliar. Dan dengan penambahan enam komitmen kontrak dagang baru senilai Rp4,4 triliun, maka menggenapkan total kontrak dagang tim tur promosi Kementan di 10 negara, Odicoff di Kairo, Mesir sebanyak Rp4,7 Triliun.
Kontrak tersebut ditandatangani oleh enam perusahaan di bidang agribisnis asal Mesir pada rangkaian acara Temu Wicara, dalam rangkakan One Day with Coffee, Fruits and Floriculture (Odicoff) di Kairo. Lima perusahaan berminat dengan kopi dan satu lainnya berminat pada produk olahan kelapa sawit berupa RBD Palm Olien asal Indonesia.
"Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan, dan kami atas nama pemerintah Indonesia akan mengawal Saudara," kata Kepala Badan Karantina Pertanian , Bambang selaku Ketua Delri Odicoff, saat menjadi narasumber pada Temu Wicara yang bertajuk Meningkatkan Akses Pasar Pertanian Indonesia-Mesir, di Kairo, Senin (29/11/2021).
Bambang hadir bersama dengan Mohamed Abdelrahman Baraka, pimpinan Baraka Contracting & Trading Co, yang membagikan kisah suksesnya berbisnis dengan pengusaha Indonesia.
"Berbisnis dengan pelaku usaha di Indonesia membawa berkah. Saya tidak pernah ditipu dan regulasi pemerintahmya pun jelas," kata Baraka.
Ia yang sudah hampir satu dekade berbisnis industri karet berupa ban ini, berencana akan menginvestasikan dananya sebesar USD600 juta untuk budidaya kapas dan olahannya.
Menurutnya, harga komoditas pertanian di Indonesia relatif lebih murah dibandingkan dengan China. Dan dari segi kualitas juga sangat baik dan terjaga.
Baca Juga
"Buat saya, Indonesia adalah negara kedua bagi saya, dan saya sudah melihat potensi yang besar pada pertaniannya," tambahnya lagi.
Sebagai informasi, sesaat sebelumnya empat perusahaan eksportir kopi tanah air telah berhasil membukukan kontrak dagang dengan total nilai Rp366,7 Miliar. Dan dengan penambahan enam komitmen kontrak dagang baru senilai Rp4,4 triliun, maka menggenapkan total kontrak dagang tim tur promosi Kementan di 10 negara, Odicoff di Kairo, Mesir sebanyak Rp4,7 Triliun.
(agn)
tulis komentar anda