Terdaftar Penerima PKH dari 2015, Pria Ini Tak Pernah Terima Bantuan
Rabu, 22 April 2020 - 15:41 WIB
PADANGSIDIMPUAN - Malang nasib Fahruddin Nasution, warga Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Aek Tampang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan.
Pasalnya, sejak 2015, laki-laki anak dua itu sudah terdaftar sebagai salah seorang penerima bantuan program keluarga harapan (PKH), namun, tidak pernah mendapatkan bantuan.
Raut wajah Fahruddin masih terlihat letih, ketika SINDOnews mendatang rumah yang berukuran panjang dan lebar dua meter. Di dalam rumah tidak ada yang istimewa. Maklum, dia hanya sebagai penjual rokok eceran. Meski tergolong sangat miskin, namun, uang bantuan dari program PKH diduga raib sejak 2015. (Baca juga : Malang! Kakak Beradik Yatim Piatu Ditemukan Kelaparan di Muara Enim )
Perasaan kecewa Fahruddin Nasution, timbul ketika melihat warga yang ada di lingkungannya menerima bantuan PKH. Padahal, yang menerima bantuan itu masih tergolong lebih mapan secara ekonomi dibandingkan dengannya.
Tak heran, dia langsung mendatangi kantor Dinas Sosial Kota Padangsidimpuan. Ketika sampai, sembari menunjukkan kartu keluarga (KK), pria disabilitas itu menjumpai petugas dan meminta agar dipastikan apakah dia terdaftar atau tidak sebagai peserta PKH. Hasilnya, sejak 2015, dia sudah menjadi peserta PKH.
"Saya hampir menangis mendengar keterangan petugas itu, karena sejak 2015, saya sudah terdaftar, tapi tidak pernah mendapatkan bantuan," ujarnya.
Diceritakannya, karena merasa kasihan, pegawai di Dinsos Padangsidimpuan itu juga langsung memberikan nomor peserta PKH.
Dia berharap agar uang bantuannya program PKH sejak 2015, segera diberikan kepadanya. Sebab, dia saat ini kesulitan ekonomi akibat adanya Corona Virus (Covid-19).
Pasalnya, sejak 2015, laki-laki anak dua itu sudah terdaftar sebagai salah seorang penerima bantuan program keluarga harapan (PKH), namun, tidak pernah mendapatkan bantuan.
Raut wajah Fahruddin masih terlihat letih, ketika SINDOnews mendatang rumah yang berukuran panjang dan lebar dua meter. Di dalam rumah tidak ada yang istimewa. Maklum, dia hanya sebagai penjual rokok eceran. Meski tergolong sangat miskin, namun, uang bantuan dari program PKH diduga raib sejak 2015. (Baca juga : Malang! Kakak Beradik Yatim Piatu Ditemukan Kelaparan di Muara Enim )
Perasaan kecewa Fahruddin Nasution, timbul ketika melihat warga yang ada di lingkungannya menerima bantuan PKH. Padahal, yang menerima bantuan itu masih tergolong lebih mapan secara ekonomi dibandingkan dengannya.
Tak heran, dia langsung mendatangi kantor Dinas Sosial Kota Padangsidimpuan. Ketika sampai, sembari menunjukkan kartu keluarga (KK), pria disabilitas itu menjumpai petugas dan meminta agar dipastikan apakah dia terdaftar atau tidak sebagai peserta PKH. Hasilnya, sejak 2015, dia sudah menjadi peserta PKH.
"Saya hampir menangis mendengar keterangan petugas itu, karena sejak 2015, saya sudah terdaftar, tapi tidak pernah mendapatkan bantuan," ujarnya.
Diceritakannya, karena merasa kasihan, pegawai di Dinsos Padangsidimpuan itu juga langsung memberikan nomor peserta PKH.
Dia berharap agar uang bantuannya program PKH sejak 2015, segera diberikan kepadanya. Sebab, dia saat ini kesulitan ekonomi akibat adanya Corona Virus (Covid-19).
(nfl)
tulis komentar anda