Banyak Kawasan di Kota Surabaya Tergenang saat Hujan Deras, Ini Penyebabnya

Selasa, 16 November 2021 - 07:29 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memeriksa saluran yang bisa menglirkan air di tengah hujan deras yang menguyur Surabaya dalam sepekan terakhir. SINDOnews/Aan Haryono
SURABAYA - Hu jan deras yang menguyur Surabaya sampai petang ini masih terus terjadi. Beberapa wilayah tergenang karena saluran air mampet. Sampah yang menumpuk serta sedimen lumpur membuat aliran air itu tak bekerja maksimal.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bersama Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) melakukan pengecekan saluran di Lebak Permai III, Kelurahan Gading, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, Senin (15/11/2021).

Saat di lokasi itu, Eri menemukan beberapa masalah yang menyebabkan kawasan ini tergenang air ketika hujan. Diantaranya, saluran yang menyempit dan adanya sampah yang menyumbat sehingga membuat air mengalir tidak lancar."Nanti pavingnya kita bongkar dulu biar nggak ambles jalannya. Insya allah nanti nggak tergenang air," kata Eri.



Eri terus melanjutkan pengecekan. Setelah di gang Lebak Permai III, ia bersama Kepala DPUBMP Surabaya, Erna Purnawati, RT/RW, Kelurahan, Camat, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) setempat, berboncengan menuju Jalan Setro Gang V dan Gang II, Kelurahan Gading.

Di dua gang tersebut, Eri menemukan beberapa masalah saluran yang hampir mirip. Diantaranya ada saluran yang mampet, terhalang tumbuhan liar hingga saluran air menyempit. Setelah ditemukan masalah itu, ia mengajak DPUBMP serta warga untuk saling bergotong royong mengatasi hal tersebut dengan cara kerja bakti.

"Ayo lungguh (duduk) bersama, RT/RW, LMPK, Pak Lurah, Pak Camat itu nanti tanamannya dicabut biar nggak terlalu kumuh. Selain kelihatan kumuh, itu (saluran) kalau tersumbat kan bisa ketahuan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala DPUBMP Erna mengatakan, pengecekan saluran ini berawal dari adanya laporan warga setempat. Ketika hujan, air tidak kunjung surut dan menggenangi jalan kampung. Penyebabnya, saluran air kecil dan tertutup pondasi gapura sehingga air tidak bisa mengalir ke saluran air Kenjeran.

"Nah masalah yang kedua, itu saluran airnya kecil dan tidak tersambung satu sama lain. Seperti tadi yang ada di Blauran dan Kedungdoro, itu juga ada genangan semalam. Waktu paginya kita buka, ternyata saluran air di situ (Blauran dan Kedungdoro) banyak lemak berasal dari rumah makan," jelasnya.

Untuk menindaklanjuti hal itu, Erna menjelaskan, saluran air di Lebak Permai III, Jalan Setro Gang V dan Jalan Setro Gang II akan dibuatkan koneksi untuk menuju ke arah Jembatan Suramadu.

"Jadi saluran yang ke arah Suramadu itu kan relatif kosong, itu kita buatkan shortcut (koneksi) ke sana supaya bebannya tidak di saluran air Kenjeran semua. Tadi warga juga kami minta bongkar gapuranya, supaya saluran airnya lancar," jelasnya.

Untuk permasalahan saluran pada bangunan pabrik yang ada di lingkungan kampung tersebut, nantinya DPUBMP akan membebankan pembetulan saluran kepada pemilik persil. Sedangkan untuk penanganan saluran di persil milik warga akan dikerjakan secara bergotong royong.

"Jadi Pemerintah Kota (Pemkot) hanya membenahi saluran di persil yang dimiliki warga, nanti kita kerja sama untuk membenahi itu. Sampahnya juga banyak, itu harus dikerjakan bersama-sama, kita harus peduli," katanya.
(don)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content