Cak Gugus Ingin Semua Elemen NU Bersatu di Pilkada Mojokerto
Jum'at, 05 Juni 2020 - 20:00 WIB
MOJOKERTO - Wakil Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana NU (PP ISNU) Gugus Joko Waskito menyebut bahwa kata "fanatik" tidak selalu mempunyai arti negatif. Ia mencontohkan, fanatik pada NKRI akan membuat warga Indonesia semakin mencintai negaranya. Begitu juga dengan fanatik pada NU akan membuat nahdliyin mencintai jam'iyahnya.
"Ta'ashub atau fanatik kepada NU dan NKRI mempunyai arti positif. Di antaranya kesetiaan terhadap Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945," kata Gugus menjelaskan tentang arti fanatik yang dimaksudnya.
Pria yang akrab disapa Cak Gugus ini juga menyampaikan bahwa warga NU perlu mempunyai komitmen kuat terhadap NU dan ajaran ahlussunah wal jamaah alias Aswaja. Ia menyebut perlunya upaya saling mempererat persaudaraan antarelemen di NU. Makanya, dalam beberapa minggu terakhir, ia bersilaturahmi dengan berbagai tokoh NU di Mojokerto . Mulai dari Ketua PCNU Mojokerto KH Abdul Adhim Alawy, Ketua Muslimat NU Istatik Rodliyah, hingga dengan Ulama NU Mojokerto seperti KH Mansyur Jolotundo Trawas, KH Muslikh Pacet, KH Ali Mas'adi Mojosari dan beberapa Kiai dan tokoh NU yang lain.(Baca Juga: Ikfina Fatmawati Istri Eks Bupati Mojokerto Terpidana Korupsi TPPU Maju di Pilkada)
Cak Gugus memastikan bahwa silaturahmi itu tidak dilakukan dalam rangka Pilkada Mojokerto . Namun Gugus yang juga disebut masuk dalam bursa bakal calon bupati dan wakil bupati Mojokerto ini menyebut silaturahmi adalah bentuk upaya mempererat persaudaraan. Apalagi saat ini adalah momen Lebaran yang identik dengan silaturahmi.
"Sebagai warga NU kita harus memperteguh kecintaan dan komitmen kepada NU dan Aswaja. Itu jauh lebih penting daripada sekedar dukung mendukung kandidat dalam Pilkada ," ucap Gugus.
Wasekjen DPP PPP ini memang disebut sebagai salah satu kandidat potensial. Karena selain merupakan putra asli Mojokerto , Cacak Gugus juga aktif di pimpinan pusat ISNU dan Jam'iyyah Qurro' Wal Huffadz (JQH) yang keduanya merupakan organisasi di bawah PBNU.
Sementara itu terkait peluangnya di bursa calon Pilkada Mojokerto , Gugus mengaku sudah menjalin komunikasi politik lintas partai, khususnya dengan PKB.
"Jujur saja saya sudah melakukan konsolidasi dan pertemuan dengan berbagai partai politik. Di PPP saya sudah jelaskan dan konsolidasikan karena saya sebagai Wasekjen DPP PPP. Dengan kawan-kawan PKB saya juga sudah bertemu dan komunikasi intens, semangatnya sama yaitu bagaimana komponen NU bisa bersatu untuk memperkokoh NU dan ikut serta dalam kontestasi Pilkada Mojokerto 2020," kata Gugus.
Ia yakin jika semangat kebersamaan antarelemen NU itu tumbuh dan berkembang, maka tidak sulit untuk merebut kemenangan dalam Pilkada Kabupaten Mojokerto 2020.
"Ta'ashub atau fanatik kepada NU dan NKRI mempunyai arti positif. Di antaranya kesetiaan terhadap Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945," kata Gugus menjelaskan tentang arti fanatik yang dimaksudnya.
Pria yang akrab disapa Cak Gugus ini juga menyampaikan bahwa warga NU perlu mempunyai komitmen kuat terhadap NU dan ajaran ahlussunah wal jamaah alias Aswaja. Ia menyebut perlunya upaya saling mempererat persaudaraan antarelemen di NU. Makanya, dalam beberapa minggu terakhir, ia bersilaturahmi dengan berbagai tokoh NU di Mojokerto . Mulai dari Ketua PCNU Mojokerto KH Abdul Adhim Alawy, Ketua Muslimat NU Istatik Rodliyah, hingga dengan Ulama NU Mojokerto seperti KH Mansyur Jolotundo Trawas, KH Muslikh Pacet, KH Ali Mas'adi Mojosari dan beberapa Kiai dan tokoh NU yang lain.(Baca Juga: Ikfina Fatmawati Istri Eks Bupati Mojokerto Terpidana Korupsi TPPU Maju di Pilkada)
Cak Gugus memastikan bahwa silaturahmi itu tidak dilakukan dalam rangka Pilkada Mojokerto . Namun Gugus yang juga disebut masuk dalam bursa bakal calon bupati dan wakil bupati Mojokerto ini menyebut silaturahmi adalah bentuk upaya mempererat persaudaraan. Apalagi saat ini adalah momen Lebaran yang identik dengan silaturahmi.
"Sebagai warga NU kita harus memperteguh kecintaan dan komitmen kepada NU dan Aswaja. Itu jauh lebih penting daripada sekedar dukung mendukung kandidat dalam Pilkada ," ucap Gugus.
Wasekjen DPP PPP ini memang disebut sebagai salah satu kandidat potensial. Karena selain merupakan putra asli Mojokerto , Cacak Gugus juga aktif di pimpinan pusat ISNU dan Jam'iyyah Qurro' Wal Huffadz (JQH) yang keduanya merupakan organisasi di bawah PBNU.
Sementara itu terkait peluangnya di bursa calon Pilkada Mojokerto , Gugus mengaku sudah menjalin komunikasi politik lintas partai, khususnya dengan PKB.
"Jujur saja saya sudah melakukan konsolidasi dan pertemuan dengan berbagai partai politik. Di PPP saya sudah jelaskan dan konsolidasikan karena saya sebagai Wasekjen DPP PPP. Dengan kawan-kawan PKB saya juga sudah bertemu dan komunikasi intens, semangatnya sama yaitu bagaimana komponen NU bisa bersatu untuk memperkokoh NU dan ikut serta dalam kontestasi Pilkada Mojokerto 2020," kata Gugus.
Ia yakin jika semangat kebersamaan antarelemen NU itu tumbuh dan berkembang, maka tidak sulit untuk merebut kemenangan dalam Pilkada Kabupaten Mojokerto 2020.
(abd)
tulis komentar anda