Longsor Terjadi di Wilayah Pegunungan Battang, Akses Warga Tertutup
Senin, 08 November 2021 - 18:39 WIB
PALOPO - Hujan deras sepanjang malam pada Minggu 7 November kemarin, menyebabkan terjadinya longsor di beberapa titik wilayah pegunungan Battang, Kota Palopo.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo, menerima laporan sejumlah titik longsor di Battang. Namun titik longsor besar ada tiga yang menutup jalan hingga kendaraan tidak bisa melintas.
Di kelurahan ini juga tercatat 3 KK mengungsi akibat terjangan banjir dan rumah mereka ada yang ambruk akibat hantaman banjir dari saluran drainase yang meluap.
BPBD Kota Palopo tidak menampik, banjir yang melanda Kota Palopo selama sepekan terakhir tidak lepas dari beberapa penyebab, diantaranya, intensitas hujan yang tinggi, kerusakan hutan, dan saluran air yang tidak lancar.
"Kami siaga selama ini dan 1 x 24 jam. Namun sudah 8 hari ini kami siaga ekstra mengingat cuaca buruk dan sudah menyebabkan banyak kerugian warga," katanya.
"Harapan dan imbauan Pak Wali yang disampaikan ke BPBD agar warga waspada cuaca ekstrem tapi jangan panik, kenali gejala alam, seperti mendung, perlu waspada, pintar pintar lihat alam," lanjutnya.
Baca juga: Jembatan Miring di Palopo Retak, Lalu Lintas Trans Sulawesi Lumpuh
BPBD Kota Palopo juga mengingatkan bentuk kesiagaan bencana juga perlu diterapkan, seperti mengamankan dokumen penting, berlayar evakuasi mandiri, siapkan tas siaga bencana dan simpan makanan siap saji dalam tas, pakaian seperlunya, senter dan lilin.
"Hasil koordinasi kami dengan BMKG fenomena la nina ini diperkirakan sampai bulan Februari tahun 2022. Namun tentu diharapkan tidak lagi mengakibatkan kerusakan apa lagi bencana," kuncinya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo, menerima laporan sejumlah titik longsor di Battang. Namun titik longsor besar ada tiga yang menutup jalan hingga kendaraan tidak bisa melintas.
Di kelurahan ini juga tercatat 3 KK mengungsi akibat terjangan banjir dan rumah mereka ada yang ambruk akibat hantaman banjir dari saluran drainase yang meluap.
BPBD Kota Palopo tidak menampik, banjir yang melanda Kota Palopo selama sepekan terakhir tidak lepas dari beberapa penyebab, diantaranya, intensitas hujan yang tinggi, kerusakan hutan, dan saluran air yang tidak lancar.
"Kami siaga selama ini dan 1 x 24 jam. Namun sudah 8 hari ini kami siaga ekstra mengingat cuaca buruk dan sudah menyebabkan banyak kerugian warga," katanya.
"Harapan dan imbauan Pak Wali yang disampaikan ke BPBD agar warga waspada cuaca ekstrem tapi jangan panik, kenali gejala alam, seperti mendung, perlu waspada, pintar pintar lihat alam," lanjutnya.
Baca juga: Jembatan Miring di Palopo Retak, Lalu Lintas Trans Sulawesi Lumpuh
BPBD Kota Palopo juga mengingatkan bentuk kesiagaan bencana juga perlu diterapkan, seperti mengamankan dokumen penting, berlayar evakuasi mandiri, siapkan tas siaga bencana dan simpan makanan siap saji dalam tas, pakaian seperlunya, senter dan lilin.
"Hasil koordinasi kami dengan BMKG fenomena la nina ini diperkirakan sampai bulan Februari tahun 2022. Namun tentu diharapkan tidak lagi mengakibatkan kerusakan apa lagi bencana," kuncinya.
(luq)
Lihat Juga :
tulis komentar anda