Update Corona: Total Pasien Positif COVID-19 di Jabar Capai 2.354 Orang
Kamis, 04 Juni 2020 - 20:29 WIB
Laman Pikobar juga memperbarui data jumlah total orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 50.993 orang. Sebanyak 46.792 orang atau 91,76 persen di antaranya berstatus selesai pemantauan, sehingga total ODP terpantau sebanyak 4.201 orang atau 8,24 persen.
Adapun pasien dalam pengawasan (PDP) totalnya kini mencapai 8.567 orang. Rinciannya, sebanyak 6.958 orang atau 81,22 persen berstatus selesai pengawasan dan 1.609 sisanya atau 18,78 persen masih dalam proses pengawasan.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jabar, Setiaji mengatakan, aplikasi Pikobar kini memiliki fitur Solidaritas (Sistem Online Data Penerima Bantuan Sosial). Fitur tersebut menyajikan data penerima bantuan sosial (bansos) di Jabar secara komprehensif.
Data yang disajikan fitur Solidaritas, kata Setiaji, memuat informasi jenis dan status alokasi bansos yang dilengkapi jumlah total penerima manfaat di masing-masing wilayah.
"Jadi di dalamnya khusus berkaitan dengan bansos. Masyarakat nanti bisa melihat data penerima bansos, siapa saja, dan dari mana sumbernya. Di situ tersajikan, penerima PKH berapa juta KK, terus bansos provinsi berapa KK," papar Setiaji di Bandung, Kamis (4/6/2020).
Selain itu, pihaknya membuka fitur aduan di aplikasi Pikobar. Warga Jabar yang terdampak COVID-19, tapi tidak terdata dapat mengadu melalui fitur tersebut. Begitu juga ketua RW bisa mengusulkan penerima bansos dengan melampirkan identitas, lokasi, dan permasalahan yang terjadi di lingkungannya.
"Penyaluran bansos tahap 1 ada data yang salah atau orang tersebut tidak layak, kita perbaiki lagi. Atau masyarakat bisa mengecek di sana. Kedua, menambah data-data tadi, misalnya ada orang yang terdampak baru, bisa dimasukkan melalui Solidaritas di Pikobar," katanya.
Adapun pasien dalam pengawasan (PDP) totalnya kini mencapai 8.567 orang. Rinciannya, sebanyak 6.958 orang atau 81,22 persen berstatus selesai pengawasan dan 1.609 sisanya atau 18,78 persen masih dalam proses pengawasan.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jabar, Setiaji mengatakan, aplikasi Pikobar kini memiliki fitur Solidaritas (Sistem Online Data Penerima Bantuan Sosial). Fitur tersebut menyajikan data penerima bantuan sosial (bansos) di Jabar secara komprehensif.
Data yang disajikan fitur Solidaritas, kata Setiaji, memuat informasi jenis dan status alokasi bansos yang dilengkapi jumlah total penerima manfaat di masing-masing wilayah.
"Jadi di dalamnya khusus berkaitan dengan bansos. Masyarakat nanti bisa melihat data penerima bansos, siapa saja, dan dari mana sumbernya. Di situ tersajikan, penerima PKH berapa juta KK, terus bansos provinsi berapa KK," papar Setiaji di Bandung, Kamis (4/6/2020).
Selain itu, pihaknya membuka fitur aduan di aplikasi Pikobar. Warga Jabar yang terdampak COVID-19, tapi tidak terdata dapat mengadu melalui fitur tersebut. Begitu juga ketua RW bisa mengusulkan penerima bansos dengan melampirkan identitas, lokasi, dan permasalahan yang terjadi di lingkungannya.
"Penyaluran bansos tahap 1 ada data yang salah atau orang tersebut tidak layak, kita perbaiki lagi. Atau masyarakat bisa mengecek di sana. Kedua, menambah data-data tadi, misalnya ada orang yang terdampak baru, bisa dimasukkan melalui Solidaritas di Pikobar," katanya.
(awd)
tulis komentar anda