Vaksin COVID-19 Berbahan Telur Ayam Diproduksi Massal Pada 2023
Rabu, 03 November 2021 - 19:10 WIB
Menurut peneliti PRTNT Hendris Wongso, vaksin ini akan memberi efek sembuh lebih cepat tanpa menimbulkan keparahan yang menyertai COVID-19. Vaksin ini bersifat seperti obat, sehingga tidak memiliki kemampuan bertahan lama di dalam tubuh.
Selain itu, penelitian ini juga menjadi landasan bagi pengembangan diagnostik dan terapeutik berbasis IgY untuk penyakit infeksi dan kanker di Indonesia. Lebih jauh, teknik nuklir dalam uji praklinis juga dapat diaplikasikan pada berbagai kandidat obat lainnya, selain antibodi IgY,” pungkasnya.
Hendris berharap, keberhasilan uji praklinis ini dapat bermanfaat untuk pengembangan vaksin pasif di Indonesia. “Keberhasilan uji praklinis diharapkan mempercepat penanganan wabah Covid-19 di Indonesia melalui penyediaan vaksin pasif yang dapat menghambat replikasi virus pada orang yang terinfeksi,” harapnya. Arif budianto
Caption
Peneliti vaksin pasif Covid-19 Toto Subroto.
Selain itu, penelitian ini juga menjadi landasan bagi pengembangan diagnostik dan terapeutik berbasis IgY untuk penyakit infeksi dan kanker di Indonesia. Lebih jauh, teknik nuklir dalam uji praklinis juga dapat diaplikasikan pada berbagai kandidat obat lainnya, selain antibodi IgY,” pungkasnya.
Hendris berharap, keberhasilan uji praklinis ini dapat bermanfaat untuk pengembangan vaksin pasif di Indonesia. “Keberhasilan uji praklinis diharapkan mempercepat penanganan wabah Covid-19 di Indonesia melalui penyediaan vaksin pasif yang dapat menghambat replikasi virus pada orang yang terinfeksi,” harapnya. Arif budianto
Caption
Peneliti vaksin pasif Covid-19 Toto Subroto.
(msd)
tulis komentar anda