Pimpinan DPRD Sulsel Dukung Upaya Gubernur Benahi Kawasan Pucak Maros
Kamis, 04 Juni 2020 - 18:17 WIB
Wakil Ketua DPRD Sulsel, Muzayyin Arif bersama Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dalam sebuah kesempatan. Foto: Dokumen Muzayyin Arif
MAKASSAR - Wakil Ketua DPRD Sulsel , Muzayyin Arif menanggapi niat baik Gubernur Sulsel , Nurdin Abdullah yang ingin membenahi Kebun Raya Pucak yang terletak di Desa Pucak dan Desa Tompo Bulu, Kecamatan Tompo Bulu, Kabupaten Maros.
“Kebun Raya Pucak Maros harus dikelola dengan serius karena memiliki peran strategis dalam upaya konservasi dan bioresources. Lalu pada gilirannya memberi dampak kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya di sekitar kawasan kebun raya,” ujarnya, Kamis (4/6/2020).
Muzayyin secara khusus meminta pemerintah Sulsel serius mengelola kawasan itu, sebab kawasan Pucak telah diresmikan sejak 1996. Namun sampai sekarang belum menjadi destinasi wisata unggulan di Sulsel.
Apalagi lanjut Muzayyin, belum diketahui jelas apakah kawasan wisata itu memberikan kontribusi bagi pendapatan asli daerah (PAD), khususnya dari sektor pajak. Hal itu membuat Muzayyin mendukung penuh langkah Pemprov Sulsel.
“Syukurlah kalau gubernur mau benahi. Apalagi sudah lama kita berharap Pucak jadi destinasi unggulan di Sulsel," sebut Muzayyin.
Legislator PKS ini berharap, Kebun Raya Pucak Maros bisa sukses seperti Kebun Raya Bogor yang dikunjungi ribuan orang per hari. Kehadiran wisatawan menurut dia, tentu membawa pengaruh positif bagi peningkatan ekonomi daerah.
Muzayyyin memandang Kebun Raya Pucak hadir terkait bukan hanya penyelamatan lingkungan hidup. Tetapi juga pengembangan iptek, promosi pariwisata, ruang terbuka hijau dan pengembangan ekonomi.
Dalam Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia nomor 10 tahun 2015 tentang Pengelolaan Kebun Raya, pemerintah provinsi memiliki tugas dan fungsi dalam bidang penelitian dan/atau konservasi serta menyusun road map rencana pengelolaan kebun raya di tingkat provinsi.
"Keberadaan Kebun Raya Pucak Maros harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Apalagi ke depan kita membutuhkan lapangan kerja baru bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 ," kuncinya.
“Kebun Raya Pucak Maros harus dikelola dengan serius karena memiliki peran strategis dalam upaya konservasi dan bioresources. Lalu pada gilirannya memberi dampak kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya di sekitar kawasan kebun raya,” ujarnya, Kamis (4/6/2020).
Muzayyin secara khusus meminta pemerintah Sulsel serius mengelola kawasan itu, sebab kawasan Pucak telah diresmikan sejak 1996. Namun sampai sekarang belum menjadi destinasi wisata unggulan di Sulsel.
Apalagi lanjut Muzayyin, belum diketahui jelas apakah kawasan wisata itu memberikan kontribusi bagi pendapatan asli daerah (PAD), khususnya dari sektor pajak. Hal itu membuat Muzayyin mendukung penuh langkah Pemprov Sulsel.
“Syukurlah kalau gubernur mau benahi. Apalagi sudah lama kita berharap Pucak jadi destinasi unggulan di Sulsel," sebut Muzayyin.
Legislator PKS ini berharap, Kebun Raya Pucak Maros bisa sukses seperti Kebun Raya Bogor yang dikunjungi ribuan orang per hari. Kehadiran wisatawan menurut dia, tentu membawa pengaruh positif bagi peningkatan ekonomi daerah.
Muzayyyin memandang Kebun Raya Pucak hadir terkait bukan hanya penyelamatan lingkungan hidup. Tetapi juga pengembangan iptek, promosi pariwisata, ruang terbuka hijau dan pengembangan ekonomi.
Dalam Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia nomor 10 tahun 2015 tentang Pengelolaan Kebun Raya, pemerintah provinsi memiliki tugas dan fungsi dalam bidang penelitian dan/atau konservasi serta menyusun road map rencana pengelolaan kebun raya di tingkat provinsi.
"Keberadaan Kebun Raya Pucak Maros harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Apalagi ke depan kita membutuhkan lapangan kerja baru bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 ," kuncinya.
(luq)
tulis komentar anda