Awal Tahun 2022, Sumsel Diprediksi Bebas COVID-19
Senin, 01 November 2021 - 14:24 WIB
PALEMBANG - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) diprediksi akan terbebas dari wabah pandemi COVID-19 di awal tahun 2022 mendatang. Hal ini dikatakan Ahli Mikrobiologi Sumsel, Prof Yuwono.
Yuwono mengatakan, penghitungan jumlah kasus baru yang konfirmasi positif COVID-19 saat ini terus berkurang dan pasien yang sembuh semakin banyak. Atas dasar inilah, dirinya memprediksi Provinsi Sumsel segera terbebas dari wabah virus corona.
"Kondisi penyebaran yang terus mereda ini sebuah pertanda baik, sehingga Sumsel mempunyai harapan di akhir tahun nanti terbebas dari pandemi ini," ujar Yuwono, Senin (1/11/2021).
Menurutnya, konsistensi Provinsi Sumsel dalam menekan penyebaran kasus COVID-19 menjadi faktor utama bisa terbebas dari wabah virus corona. "Berdasarkan perkiraan banyak ahli menyebutkan jika masa transisi dari pandemi menuju endemi berlangsung selama satu sampai dua bulan," jelasnya.
Dengan demikian, lanjut Yuwono, apabila kondisi penyebaran pada September hingga Oktober ini bisa dipertahankan sampai beberapa bulan ke depan, maka selambat-lambatnya akhir tahun atau awal tahun bisa diumumkan endemi.
“Kasus penyebaran COVID-19 harus terus ditekan seminim mungkin di bawah 100 ribu kasus perbulannya. Bila itu berhasil dilakukan maka prediksi tadi sangat mungkin terealisasi," ujar Yuwono.
Sementara itu Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel mencatat secara kumulatif dari 17 kabupaten/kota per tanggal 30 Oktober 2021, hanya tersisa tiga kasus konfirmasi positif COVID-19.
"Ketiga kasus itu yakni berasal dari Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur dan Kota Palembang. Kondisi tersebut jauh lebih baik dibandingkan Agustus lalu sebanyak 200-300 orang perhari," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Lesty Nurainy.
Dijelaskan juga, untuk angka kesembuhan bertambah 28 orang menjadi 56.726 kasus dari sebelumnya 56.692 orang se-Sumsel. Bahkan, beberapa hari lalu terdapat satu daerah yakni Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) yang sudah masuk ke dalam zona hijau atau tidak ditemukan kasus COVID-19.
Sedangkan 16 kabupaten/kota lainnya berada pada zona kuning atau penyebaran dengan risiko rendah. "Kabupaten Muba menjadi salah satu daerah yang berhasil menekan penyebaran COVID-19, dari 11 konfirmasi aktif menjadi 0 sejak Jumat (29/10/2021) kemarin," ungkap Lesty.
Lesty menjelaskan, untuk cakupan vaksinasi saat ini untuk dosis pertama sudah mencapai 2.447.134 orang atau 28,82 persen dari 17 kabupaten kota, dosis kedua 1.500.851 atau 23,81 persen, dan dosis ketiga 33.369 orang atau 68,09 persen.
"Vaksinasi terus kami dorong bersama Forkompimda dengan menerapkan program "Keroyok Vaksin" untuk mencapai kekebalan kelompok 70 persen dari 6,3 juta penduduk sasaran vaksinasi," kata Lesty.
Yuwono mengatakan, penghitungan jumlah kasus baru yang konfirmasi positif COVID-19 saat ini terus berkurang dan pasien yang sembuh semakin banyak. Atas dasar inilah, dirinya memprediksi Provinsi Sumsel segera terbebas dari wabah virus corona.
"Kondisi penyebaran yang terus mereda ini sebuah pertanda baik, sehingga Sumsel mempunyai harapan di akhir tahun nanti terbebas dari pandemi ini," ujar Yuwono, Senin (1/11/2021).
Menurutnya, konsistensi Provinsi Sumsel dalam menekan penyebaran kasus COVID-19 menjadi faktor utama bisa terbebas dari wabah virus corona. "Berdasarkan perkiraan banyak ahli menyebutkan jika masa transisi dari pandemi menuju endemi berlangsung selama satu sampai dua bulan," jelasnya.
Dengan demikian, lanjut Yuwono, apabila kondisi penyebaran pada September hingga Oktober ini bisa dipertahankan sampai beberapa bulan ke depan, maka selambat-lambatnya akhir tahun atau awal tahun bisa diumumkan endemi.
“Kasus penyebaran COVID-19 harus terus ditekan seminim mungkin di bawah 100 ribu kasus perbulannya. Bila itu berhasil dilakukan maka prediksi tadi sangat mungkin terealisasi," ujar Yuwono.
Sementara itu Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel mencatat secara kumulatif dari 17 kabupaten/kota per tanggal 30 Oktober 2021, hanya tersisa tiga kasus konfirmasi positif COVID-19.
"Ketiga kasus itu yakni berasal dari Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur dan Kota Palembang. Kondisi tersebut jauh lebih baik dibandingkan Agustus lalu sebanyak 200-300 orang perhari," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Lesty Nurainy.
Baca Juga
Dijelaskan juga, untuk angka kesembuhan bertambah 28 orang menjadi 56.726 kasus dari sebelumnya 56.692 orang se-Sumsel. Bahkan, beberapa hari lalu terdapat satu daerah yakni Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) yang sudah masuk ke dalam zona hijau atau tidak ditemukan kasus COVID-19.
Sedangkan 16 kabupaten/kota lainnya berada pada zona kuning atau penyebaran dengan risiko rendah. "Kabupaten Muba menjadi salah satu daerah yang berhasil menekan penyebaran COVID-19, dari 11 konfirmasi aktif menjadi 0 sejak Jumat (29/10/2021) kemarin," ungkap Lesty.
Lesty menjelaskan, untuk cakupan vaksinasi saat ini untuk dosis pertama sudah mencapai 2.447.134 orang atau 28,82 persen dari 17 kabupaten kota, dosis kedua 1.500.851 atau 23,81 persen, dan dosis ketiga 33.369 orang atau 68,09 persen.
"Vaksinasi terus kami dorong bersama Forkompimda dengan menerapkan program "Keroyok Vaksin" untuk mencapai kekebalan kelompok 70 persen dari 6,3 juta penduduk sasaran vaksinasi," kata Lesty.
(don)
Lihat Juga :
tulis komentar anda