Penangkapan Kiai dan Santri Buat Diponegoro Murka, Hubungan Jawa-Belanda Kian Memanas
Jum'at, 29 Oktober 2021 - 07:15 WIB
Konon Kiai Murmo juga memiliki hubungan darah dengan Pangeran Diponegoro. Dimana setelah muda ia ke Kepundung dekat Delanggu, salah satu dari desa perdikan Yogya yang paling kaya dan merupakan tempat kelahiran ibunda Sultan Pertama, Mas Ayu Tejowati.
Karena memiliki hubungan kekerabatan inilah, Pangeran Diponegoro dibuat kecewa dan marah besar dengan penangkapan tiba-tiba kepada Kiai Murmo.
Tak hanya menangkap saja, konon Kiai Murmo hartanya juga disita oleh Belanda sesuai perintah sang Residen Nahuys Van Burgst.
Tak hanya menangkapnya, beberapa santri dan pemuda muslim juga ditangkap Nahuys saat tengah belajar agama Islam.
Para santri dan pemuda ini bahkan dapat dijatuhi hukuman mati hanya karena diduga sebagai simpatisan pro Diponegoro.
Rangkaian peristiwa inilah yang membuat hubungan Diponegoro dengan pemerintah kolonial Belanda kian memburuk.
Apalagi Diponegoro sempat diasingkan selama enam tahun 1816 - 1824 dan kematian Kiai Murmo di pengasingan kian menguncang jiwanya dan menumbuhkan keyakinan diri pada Pangeran Diponegoro, bahwa para pejabat jenis baru Belanda dan para penyewa tanah betul - betul kurang menghormati Islam.
Lihat Juga: Hari Kesehatan Nasional, Ribuan Santri Pesantren Attaqwa Putra Gelar Senam dan Penyuluhan Kesehatan
Karena memiliki hubungan kekerabatan inilah, Pangeran Diponegoro dibuat kecewa dan marah besar dengan penangkapan tiba-tiba kepada Kiai Murmo.
Tak hanya menangkap saja, konon Kiai Murmo hartanya juga disita oleh Belanda sesuai perintah sang Residen Nahuys Van Burgst.
Tak hanya menangkapnya, beberapa santri dan pemuda muslim juga ditangkap Nahuys saat tengah belajar agama Islam.
Para santri dan pemuda ini bahkan dapat dijatuhi hukuman mati hanya karena diduga sebagai simpatisan pro Diponegoro.
Rangkaian peristiwa inilah yang membuat hubungan Diponegoro dengan pemerintah kolonial Belanda kian memburuk.
Apalagi Diponegoro sempat diasingkan selama enam tahun 1816 - 1824 dan kematian Kiai Murmo di pengasingan kian menguncang jiwanya dan menumbuhkan keyakinan diri pada Pangeran Diponegoro, bahwa para pejabat jenis baru Belanda dan para penyewa tanah betul - betul kurang menghormati Islam.
Lihat Juga: Hari Kesehatan Nasional, Ribuan Santri Pesantren Attaqwa Putra Gelar Senam dan Penyuluhan Kesehatan
(nic)
tulis komentar anda