Penangkapan Kiai dan Santri Buat Diponegoro Murka, Hubungan Jawa-Belanda Kian Memanas

Jum'at, 29 Oktober 2021 - 07:15 WIB
Benteng Van den Bosch Ngawi, Dipakai Belanda untuk Patahkan Pasukan Diponegoro. Foto: Dok/SINDONews
Residen Belanda Nahuys Van Burgst memerintah dengan egonya sehingga membuat Pangeran Diponegoro murka.

Apalagi di masa pemerintahan Nahuys pernah menangkap ulama saat tengah mengajar di pondok pesantren (Ponpes).

Ini memperparah hubungan antara Belanda - Jawa yang sebelumnya sudah mulai memanas. Pembagian kekuasaan di Jawa menjadikan para raja - raja Jawa selatan - tengah begitu kesulitan untuk menyesuaikan diri.





Dikisahkan dalam buku "Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro 1785 - 1855" tulisan Peter Carey, membuat banyak kerabat keraton Yogyakarta yang merapat ke Pangeran Diponegoro, untuk melakukan perlawanan.

Salah satu peristiwa yang juga membuat geram para kerabat keraton dan Pangeran Diponegoro, adalah penangkapan Kiai Murmo Wijoyo sekitar 1757.

Selain peristiwa itu, perdebatan tentang penunjukan pemungut pajak desa dan pejabat polisi (gunung) antara Diponegoro dan klik keraton di sekitar Ratu Ibu.

Kiai Murmo adalah seorang guru agama yang terpandang dan kaya dari daerah Pajang. Konon Kiai Murmo ditangkap tiba - tiba tanpa alasan yang jelas saat tengah mengajar di Ponpes. Beliau kelahiran desa perdikan (desa bebas pajak) Mojo, kampung asal Kiai Mojo, penasihat agama Diponegoro.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content