Geger Vaksin Berbayar di Bandung Barat, Satgas COVID-19 Jabar Turun Tangan
Selasa, 26 Oktober 2021 - 14:26 WIB
BANDUNG - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Jawa Barat angkat bicara terkait kabar dugaan vaksin berbayar di Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Diketahui, kabar kurang sedap mewarnai kegiatan gebyar vaksinasi COVID-19 di KBB, tepatnya di salah satu objek wisata di kawasan Cisarua, KBB.
Dalam kegiatan vaksinasi massal yang digelar Kamis (30/9/2021) lalu itu, beredar kabar bahwa vaksinasi yang diberikan kepada masyarakat dipungut bayaran.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di KBB Diduga Berbayar, Satu Orang Diminta Rp500.000-Rp900.000
Sekitar 20-30 warga dipungut bayaran dengan nominal bervariasi, mulai dari sebesar Rp500.000 sampai Rp900.000.
Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Jabar, Dewi Sartika menegaskan, pihaknya akan turun tangan menangani dugaan bisnis gelap vaksinasi yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab itu.
Menurutnya, jika benar terjadi, maka hal itu sangat memprihatinkan dan mencoreng nama tenaga kesehatan (nakes) yang tengah berjuang dalam melawan pandemi COVID-19.
"Sangat memprihatinkan, vaksinasi itu gratis. Kami akan koordinasikan dan akan cek pelaksanaan di lapangan," tegas Dewi, Selasa (26/10/2021).
Baca juga: Berkebaya Bali, Sukmawati Soekarnoputri Jalani Prosesi Pindah Agama Memeluk Hindu
Diketahui, kabar kurang sedap mewarnai kegiatan gebyar vaksinasi COVID-19 di KBB, tepatnya di salah satu objek wisata di kawasan Cisarua, KBB.
Dalam kegiatan vaksinasi massal yang digelar Kamis (30/9/2021) lalu itu, beredar kabar bahwa vaksinasi yang diberikan kepada masyarakat dipungut bayaran.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di KBB Diduga Berbayar, Satu Orang Diminta Rp500.000-Rp900.000
Sekitar 20-30 warga dipungut bayaran dengan nominal bervariasi, mulai dari sebesar Rp500.000 sampai Rp900.000.
Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Jabar, Dewi Sartika menegaskan, pihaknya akan turun tangan menangani dugaan bisnis gelap vaksinasi yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab itu.
Menurutnya, jika benar terjadi, maka hal itu sangat memprihatinkan dan mencoreng nama tenaga kesehatan (nakes) yang tengah berjuang dalam melawan pandemi COVID-19.
"Sangat memprihatinkan, vaksinasi itu gratis. Kami akan koordinasikan dan akan cek pelaksanaan di lapangan," tegas Dewi, Selasa (26/10/2021).
Baca juga: Berkebaya Bali, Sukmawati Soekarnoputri Jalani Prosesi Pindah Agama Memeluk Hindu
tulis komentar anda