Mulut Berbisa Mahapati, Mengadu Domba para Pejuang Pendiri Majapahit hingga Mati Tragis Sebagai Pemberontak

Minggu, 24 Oktober 2021 - 08:40 WIB
Pengeroyokan terhadap Lembu Sora, yang dilakukan prajurit penjaga istana Majapahit tersebut, dipimpin oleh Nambi. Hal ini terjadi, karena Mahapati telah menghasut Nambi, bahwa Lembu Sora akan membuat keonaran di dalam istana.

Kematian Lembu Sora terjadi saat Majapahit dipimpin Raja Jayanegara. Jayanegara yang naik tahta menggantikan ayahnya, Raden Wijaya, sebenarnya memiliki hubungan baik dengan Lembu Sora, karena Lembu Sora pernah menjadi mentornya saat memerintah di Kadiri, atau Daha.

Kisah pemberontakan Lembu Sora, yang terjadi pada tahun 1311. Dikisahkan dalam Kitab Pararaton, dipicu oleh hasutan Mahapati yang diduga juga musuh dalam selimut Jayanagara. Usai Lembu Sora terbunuh oleh Nambi, Mahapati balik mengadu domba Jayanegara dengan Nambi.



Hasutan ini, memicu terjadinya pemberontakan Nambi. pada tahun 1316. Pemberontakan ini, diduga akibat ambisi ayah Nambi, Aria Wiraraja. Sebelum memberontak kepada rajanya, Nambi menjabat sebagai patih istana, namun ayahnya menginginkan Nambi menjadi raja.

Kala itu, dikisahkan Nambi mengambil cuti untuk menghadiri pemakaman ayahnya, Aria Wiraraja di Lamajang Tigang Juru. Saat itu, Mahapati dikisahkan turut hadir melayat, dan menyarankan Nambi yang sudah menjadi patih di Majapahit, untuk memperpanjang cutinya.

Bahkan, Mahapati sendiri yang menawarkan diri kepada Nambi, untuk mengizinkan perpanjangan cuti itu ke Raja Jayanegara. Saat kembali ke istana Majapahit, Mahapati justru menyampaikan kepada Jayanegara, bahwa Nambi tak akan kembali ke Majapahit dan menyiapkan pemberontakan.

Kabar dari Mahapati ini, membuat Jayanegara marah besar, dan akhirnya mengirimkan pasukan dengan kekuatan maha dahsyat untuk menghancurkan Lamajang Tigang Juru yang kini bernama Lumajang. Pertempuran dahsyat terjadi di selatan Gunung Semeru, dan membuat Nambi beserta keluarganya tewas sebagai pemberontak Majapahit.

Akhir kisah Mahapati terjadi usai pemberontakan Kuti pada tahun 1319. Pemberontakan ini, tercatat sebagai pemberontakan paling dahsyat di Majapahit. Kuti mampu menguasai istana Majapahit, hingga membuat Jayanagara lari mengungsi di Desa Badamder.



Pemberontakan Kuti akhirnya berhasil ditumpas berkat kelihaian dan keberanian Gajah Mada dengan pasukan Bhayangkara. Pemberontakan Kuti ini, juga memicu kerenggangan hubungan Jayanagara dengan Mahapati.

Bahkan, semua kejahatan Mahapati di dalam istana Majapahit, hingga memicu terjadinya berbagai pemberontakan, akhirnya terbongkar satu-persatu. Hukuman sangat berat dijatuhkan kepada Mahapati. Dia dihukum mati dengan dicincang layaknya mencincang daging babi hutan.

Diduga, Mahapati ini hanyalah nama julukan saja, karena namanya tidak ditemukan di banyak prasasti peninggalan Majapahit. Nama Mahapati hanya muncul di Kitab Pararaton dan Kidung Sorandaka.

Dalam Kitab Nagarakertagama, kematian Nambi yang merupakan Patih Majapahit kala itu, tidak diungkap secara detail. Kematian seorang patih kerajaan ini hanya dituliskan secara singkat, dan tidak diungkap penyebabnya.

Tafsir lain tentang Mahapati ini diungkapkan sejarawan Slamet Muljana. Dia menyebut, Mahapati identik dengan Patih Majapahit, Dyah Halayudha. Nama Dyah Halayudha tercatat dalam prasasti Sidateka tahun 1323, sebagai Patih Majapahit menggantikan Nambi yang tewas pada tahun 1316.



Menilik dari nama Dyah yang dipakai Halayudha, diduga Halayudha merupakan keluarga bangsawan di Majapahit. Pasalnya gelar Dyah dipakai oleh keturunan raja Majapahit. Bahkan, dalam Kitab Nagarakertagama, Raden Wijaya juga disebut sebagai Dyah Wijaya.

Sementara, dalam prasasti Sukamerta, nama Patih Nambi, dan Lembu Sora hanya disebut sebagai Mpu. Diduga, kondisi inilah yang memicu rasa sakit hati Halayudha kepada Nambi dan Lembu Sora, karena lebih dipercaya oleh Raden Wijaya menjabat sebagai patih yang merupakan jabatan tertinggi di bawah kekuasaan raja Majapahit.

Sumber:

- Wikipedia dan berbagai data yang diolah
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More