La Nina Sudah Berlangsung 2 Dasarian, Ini Peringatan BMKG untuk Warga Jawa Barat
Selasa, 19 Oktober 2021 - 10:39 WIB
BANDUNG - Perubahan cuaca diprediksi bakal terjadi di Jawa Barat. Hal ini menyusul terjadinya La Nina yang sudah berlangsung selama dua dasarian terakhir. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk lebih waspada.
Indeks ENSO pada akhir dasarian I Oktober tercatat sebesar -0,61, yang berarti La Nina dalam kondisi lemah. BMKG dan Sebagian besar pusat layanan iklim lainnya memprediksikan kondisi La Nina Lemah-Netral akan berlangsung hingga Februari-Maret-April 2022.
Menurut Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, dampak La Nina akan mulai dirasakan pada bulan November dan puncaknya akan terjadi pada periode Desember 2021 hingga Februari 2022. Sementara dampak yang ditimbulkan oleh La Nina pada wilayah Jawa Barat pada umumnya, adalah merubah pola curah hujan secara volume dan temporal.
"Berdasarkan data empiris yang dimiliki oleh BMKG sejauh ini, La Nina dapat meningkatkan curah hujan di wilayah Jawa Barat pada umumnya antara 20% hingga 70%," jelas dia, Selasa (19/10/2021).
Kondisi sifat hujan seperti demikian akan memicu peningkatan potensi kejadian bencana hidrometeorologi di wilayah Jawa Barat dan juga Bandung Raya. Potensi kejadian bencana yang mungkin terjadi diantaranya banjir atau banjir bandang, dan tanah longsor.
Menurut dia, seluruh wilayah di Jawa Barat akan terdampak oleh kejadian La Nina dengan tingkat korelasi minimum sebesar 0,7. Dengan demikian seluruh wilayah Jawa Barat dan juga khususnya wilayah Bandung Raya perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kejadian La Nina.
Berdasarkan analisis data yang dimiliki, daerah terdampak kuat di wilayah Jawa Barat, adalah wilayah Bogor, Cianjur, Sukabumi, dan wilayah Jawa Barat bagian tengah pada umumnya. Selain itu wilayah Jawa Barat perlu berhati-hati pada kejadian La Nina lag ke-2 dan ke-4. Atau sekitar bulan Januari dan Maret 2022.
Indeks ENSO pada akhir dasarian I Oktober tercatat sebesar -0,61, yang berarti La Nina dalam kondisi lemah. BMKG dan Sebagian besar pusat layanan iklim lainnya memprediksikan kondisi La Nina Lemah-Netral akan berlangsung hingga Februari-Maret-April 2022.
Menurut Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, dampak La Nina akan mulai dirasakan pada bulan November dan puncaknya akan terjadi pada periode Desember 2021 hingga Februari 2022. Sementara dampak yang ditimbulkan oleh La Nina pada wilayah Jawa Barat pada umumnya, adalah merubah pola curah hujan secara volume dan temporal.
Baca Juga
"Berdasarkan data empiris yang dimiliki oleh BMKG sejauh ini, La Nina dapat meningkatkan curah hujan di wilayah Jawa Barat pada umumnya antara 20% hingga 70%," jelas dia, Selasa (19/10/2021).
Kondisi sifat hujan seperti demikian akan memicu peningkatan potensi kejadian bencana hidrometeorologi di wilayah Jawa Barat dan juga Bandung Raya. Potensi kejadian bencana yang mungkin terjadi diantaranya banjir atau banjir bandang, dan tanah longsor.
Menurut dia, seluruh wilayah di Jawa Barat akan terdampak oleh kejadian La Nina dengan tingkat korelasi minimum sebesar 0,7. Dengan demikian seluruh wilayah Jawa Barat dan juga khususnya wilayah Bandung Raya perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kejadian La Nina.
Berdasarkan analisis data yang dimiliki, daerah terdampak kuat di wilayah Jawa Barat, adalah wilayah Bogor, Cianjur, Sukabumi, dan wilayah Jawa Barat bagian tengah pada umumnya. Selain itu wilayah Jawa Barat perlu berhati-hati pada kejadian La Nina lag ke-2 dan ke-4. Atau sekitar bulan Januari dan Maret 2022.
(eyt)
tulis komentar anda