Gelar Halaqoh Ulama, Jateng Siapkan New Normal di Tempat Ibadah
Rabu, 03 Juni 2020 - 13:40 WIB
"Yang hijau saya izinkan untuk uji coba misalnya menggelar salat berjamaah, tapi yang merah atau yang kuning jangan dulu. Meski Menteri Agama sudah memperbolehkan, tapi tidak terus tumplek brek, kalau Kota Semarang yang sekarang masih naik terus kurvanya, ya jangan dulu. Bahaya nanti," katanya.
Tak hanya soal persiapan mekanisme peribadatan, Ganjar juga meminta para ulama dalam halaqoh tersebut memikirkan persoalan pondok pesantren di daerahnya masing-masing. Sebab apabila santri-santri sudah mulai kembali masuk pondok, ada banyak hal yang harus disiapkan untuk penerapan normal baru.
"Ada banyak fasilitas di pondok pesantren yang harus dibenahi agar semuanya tertib dan tidak ada kerumunan besar. Saya minta ini dibahas, mulai soal tata cara mengaji, soal kebersihan, ketersediaan air bersih dan lainnya," katanya.
Sementara itu, Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Darodji mengatakan, halaqoh digelar untuk membahas tentang tatanan peribadatan di era normal baru. Halaqoh dinilai penting agar menjadi pedoman pemerintah sekaligus masyarakat dalam menerapkan normal baru.
"Umat sudah ingin Jumatan lagi, sudah ingin kembali berjamaah ke masjid. Santri sudah kangen pulang ke pondok. Tapi semua tidak boleh dilakukan asal-asalan, harus ada pedomannya. Halaqoh ini kami gelar untuk membahas soal tatanan peribadatan itu," ucapnya.
Tak hanya soal persiapan mekanisme peribadatan, Ganjar juga meminta para ulama dalam halaqoh tersebut memikirkan persoalan pondok pesantren di daerahnya masing-masing. Sebab apabila santri-santri sudah mulai kembali masuk pondok, ada banyak hal yang harus disiapkan untuk penerapan normal baru.
"Ada banyak fasilitas di pondok pesantren yang harus dibenahi agar semuanya tertib dan tidak ada kerumunan besar. Saya minta ini dibahas, mulai soal tata cara mengaji, soal kebersihan, ketersediaan air bersih dan lainnya," katanya.
Sementara itu, Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Darodji mengatakan, halaqoh digelar untuk membahas tentang tatanan peribadatan di era normal baru. Halaqoh dinilai penting agar menjadi pedoman pemerintah sekaligus masyarakat dalam menerapkan normal baru.
"Umat sudah ingin Jumatan lagi, sudah ingin kembali berjamaah ke masjid. Santri sudah kangen pulang ke pondok. Tapi semua tidak boleh dilakukan asal-asalan, harus ada pedomannya. Halaqoh ini kami gelar untuk membahas soal tatanan peribadatan itu," ucapnya.
(abd)
tulis komentar anda