Dinas PU Makassar Kebut Pengerukan Drainase Jelang Musim Hujan
Jum'at, 15 Oktober 2021 - 19:10 WIB
MAKASSAR - Sebanyak 37 titik saluran drainase di Kota Makassar masih rawan saat musim hujan. Hingga kini, proses pengerukan sedimentasinya belum rampung. Olehnya itu, pengerukan akan dikebut mengingat awal musim hujan diprediksi BMKG terjadi pertengahan November mendatang.
Tim Survei Lokasi PSDA Drainase Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar , Hasrul Hasan mengatakan, antisipasi musim hujan masih sementara berjalan. Pengerukan di titik-titik saluran drainase prioritas disebutnya sudah mulai dikerjakan sejak awal 2021.
Hanya saja, kata dia, ada beberapa titik yang proses pekerjaannya cukup menguras waktu. Alasannya beragam. Namun rata-rata terkendala medan serta sedimentasi yang membludak.
"Misalnya di kanal Hamzi-Antara. Di sana proses pengerjaannya menggunakan alat berat yaitu eskavator amphibi. Juga ada di Jl Barawaja itu beberapa saluran platnya tertutup,” ujarnya, Jumat (15/10).
Hasrul menyampaikan, dari 65 titik yang masuk dalam daftar pengerjaan saluran drainase , baru 24 titik prioritas utama yang sudah rampung. Sedangkan, untuk kategori prioritas I baru empat titik yang telah dirampungkan.
Sementara sisanya, ada yang masih dalam proses pengerukan. Bahkan ada juga yang masih sebatas pengagendaan. Rinciannya, 14 prioritas utama dan 11 prioritas I masih dalam proses. Kemudian 8 prioritas utama dan 4 prioritas I masih diagendakan.
"Inilah yang coba kita kejar karena sudah mulai turun hujan. Kita berupaya merampungkannya. Tapi kita juga tidak bisa pungkiri ada saja kendala-kendala yang dihadapi,” bebernya.
Di Makassar, lanjut Hasrul, ada tujuh wilayah yang masuk dalam zona genangan kritis. Tiga di antaranya belum teratasi, dua masih dalam proses, dan dua sudah teratasi.
Tim Survei Lokasi PSDA Drainase Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar , Hasrul Hasan mengatakan, antisipasi musim hujan masih sementara berjalan. Pengerukan di titik-titik saluran drainase prioritas disebutnya sudah mulai dikerjakan sejak awal 2021.
Hanya saja, kata dia, ada beberapa titik yang proses pekerjaannya cukup menguras waktu. Alasannya beragam. Namun rata-rata terkendala medan serta sedimentasi yang membludak.
"Misalnya di kanal Hamzi-Antara. Di sana proses pengerjaannya menggunakan alat berat yaitu eskavator amphibi. Juga ada di Jl Barawaja itu beberapa saluran platnya tertutup,” ujarnya, Jumat (15/10).
Hasrul menyampaikan, dari 65 titik yang masuk dalam daftar pengerjaan saluran drainase , baru 24 titik prioritas utama yang sudah rampung. Sedangkan, untuk kategori prioritas I baru empat titik yang telah dirampungkan.
Sementara sisanya, ada yang masih dalam proses pengerukan. Bahkan ada juga yang masih sebatas pengagendaan. Rinciannya, 14 prioritas utama dan 11 prioritas I masih dalam proses. Kemudian 8 prioritas utama dan 4 prioritas I masih diagendakan.
"Inilah yang coba kita kejar karena sudah mulai turun hujan. Kita berupaya merampungkannya. Tapi kita juga tidak bisa pungkiri ada saja kendala-kendala yang dihadapi,” bebernya.
Di Makassar, lanjut Hasrul, ada tujuh wilayah yang masuk dalam zona genangan kritis. Tiga di antaranya belum teratasi, dua masih dalam proses, dan dua sudah teratasi.
tulis komentar anda