Cegah Penularan, Bupati Majalengka Minta Desa Sopir Positif COVID-19 Dilockdown
Selasa, 02 Juni 2020 - 16:31 WIB
Bupati Majalengka Karna Sobahi. Foto/SINDOnews/Inin Nastain
MAJALENGKA - Bupati Majalengka Karna Sobahi meminta agar desa tempat tinggal sopir terkonfirmasi positif COVID-19 dikarantina (lockdown). Untuk masyarakat desa setempat, Pemkab Majalengka siap menjamin kebutuhan pasokan makanan.
Karna menjelaskan, penerapan karantina diperlukan di satu desa di Kecamatan Rajagaluh itu mengingat riwayat perjalanan sopir sempat berbaur dengan banyak orang. Meskipun saat ini kondisi sopir secara fisik dalam keadaan baik. (Baca juga; Angka Kasus Positif COVID-19 di Kabupaten Majalengka Tambah 1 Orang )
"Saya takut akan terjadi transmisi lokal, karena dia ikut taraweh, lebaran ke mana-mana. Saya lockdown dulu, isolasi dulu supaya tidak ada penyebaran lebih lanjut," kata Karna, Selasa (2/6/2020).
Sambil menerapkan karantina, jelas Karna, Tim Gugus Tugas juga melakukan penyisiran, mencari warga yang pernah berinteraksi dengan sopir. Terkait status positif COVID-19, Karna mengaku hingga saat ini belum diketahui dari mana penularannya.
"Saya minta warga yang pernah berinterkasi dengan dia melapor. Nanti akan ada pemeriksaan. Untuk hari ini, tim melakukan pemeriksaan kepada pihak keluarga dulu. Kebetulan, kondekturnya adalah anaknya juga," jelasnya.
"Mungkin 14 hari (durasi lockdown). Kalau membutuhkan mungkin akan dilakukan droping makanan (untuk warga desa tersebut)," lanjut Karna. (Baca juga; Ini Riwayat Dua PDP COVID-19 Meninggal di Kabupaten Majalengka )
Karna menjelaskan, penerapan karantina diperlukan di satu desa di Kecamatan Rajagaluh itu mengingat riwayat perjalanan sopir sempat berbaur dengan banyak orang. Meskipun saat ini kondisi sopir secara fisik dalam keadaan baik. (Baca juga; Angka Kasus Positif COVID-19 di Kabupaten Majalengka Tambah 1 Orang )
"Saya takut akan terjadi transmisi lokal, karena dia ikut taraweh, lebaran ke mana-mana. Saya lockdown dulu, isolasi dulu supaya tidak ada penyebaran lebih lanjut," kata Karna, Selasa (2/6/2020).
Sambil menerapkan karantina, jelas Karna, Tim Gugus Tugas juga melakukan penyisiran, mencari warga yang pernah berinteraksi dengan sopir. Terkait status positif COVID-19, Karna mengaku hingga saat ini belum diketahui dari mana penularannya.
"Saya minta warga yang pernah berinterkasi dengan dia melapor. Nanti akan ada pemeriksaan. Untuk hari ini, tim melakukan pemeriksaan kepada pihak keluarga dulu. Kebetulan, kondekturnya adalah anaknya juga," jelasnya.
"Mungkin 14 hari (durasi lockdown). Kalau membutuhkan mungkin akan dilakukan droping makanan (untuk warga desa tersebut)," lanjut Karna. (Baca juga; Ini Riwayat Dua PDP COVID-19 Meninggal di Kabupaten Majalengka )
(wib)
tulis komentar anda