Kisah Alun-alun Contong Hendak Diganti Tugu Petani, Berhasil Digagalkan Usai G30S/PKI
Senin, 04 Oktober 2021 - 05:05 WIB
Pemilihan Wali Kota Surabaya pada tahun 1958, dimenangkan PKI dengan mengusung Raden Satrio Sastrodiredjo. PKI menyatakan, kemenangan itu merupakan kemenangan kaum buruh Surabaya.
Perdebatan tentang Tugu Petani yang rencananya waktu itu dibangun di sekitaran area Alun-alun Contong mewarnai kepemimpinan Murachman. Simbol Tugu Petani menjadi penanda yang tepat baginya. Sehingga ia ingin mengubah monumen Bultzingslowen yang sudah lama terpakai di sana.
Bagi Moerachman, tugu yang ada di Alun-alun Contong masih warisan kolonial. Sehingga perlu diganti tugu petani yang dianggapnya sebagai simbol perjuangan. Tugu itu diwujudkan dalam sosok Pak Sakerah yang identik dengan petani. Namun, tugu petani itu tak juga terwujud ketika gonjang-ganjing G30S/PKI merebak di Indonesia.
Baca Juga
Perdebatan tentang Tugu Petani yang rencananya waktu itu dibangun di sekitaran area Alun-alun Contong mewarnai kepemimpinan Murachman. Simbol Tugu Petani menjadi penanda yang tepat baginya. Sehingga ia ingin mengubah monumen Bultzingslowen yang sudah lama terpakai di sana.
Bagi Moerachman, tugu yang ada di Alun-alun Contong masih warisan kolonial. Sehingga perlu diganti tugu petani yang dianggapnya sebagai simbol perjuangan. Tugu itu diwujudkan dalam sosok Pak Sakerah yang identik dengan petani. Namun, tugu petani itu tak juga terwujud ketika gonjang-ganjing G30S/PKI merebak di Indonesia.
(eyt)
tulis komentar anda