Ibu dan Anak Gadis Dibunuh, Amalia Terima Honor Segini dari Yayasan Sementara Yosef sang Ayah Tak Dapat
Rabu, 29 September 2021 - 17:03 WIB
SUBANG - Kasus pembunuhan terhadap Tuti Suhartini (54) dan anak gadisnya Amalia Mustika Ratu (23) yang mayatnya ditelanjangi di Subang , Jabar masih misteri. Dimana Polisi belum juga bisa menguak pelaku pembunuhan di Desa/Kecamatan Jalancagak, Subang tersebut.
Berdasarkan penelusuran SINDOnews, Amalia Mustika Ratu sang anak yang menjadi korban ternyata telah mendapat honorarium dari Yayasan Bina Prestasi Nasional milik keluarga besarnya sebesar Rp10 juta per bulan. Gaji itu didapat dari jabatannya sebagai bendahara.
Tidak hanya Amalia, ibunya Tuti Suhartini (54), juga mendapat upah yang sama. Sementara ayahnya Yosef, sudah tidak mendapat penghasilan dari yayasan pendidikan yang menaungi SMP dan SMK swasta di Kecamatan Serang Panjang, Kabupaten Subang itu.
Hal ini terungkap dari pengakuan Yoris kepada wartawan beberapa hari lalu, saat membeberkan keadaan keluarganya yang saat ini fokus mengurus yayasan keluarga tersebut, termasuk hubungan dengan sang ayah Yosef, setelah adik dan ibunya, Amalia dan Tuti ditemukan terbunuh pada 18 Agustus 2021 lalu.
Jasad keduanya ditemukan telanjang dalam bagasi mobil Alphard di rumahnya di Desa/Kecamatan Jalancagak, Subang, Jabar.
"Dari yayasan saya mendapatkan gaji Rp 12 juta/bulan. Sementara Amel dan mama masing-masing mendapat Rp 10 juta. Papah gak dapat. Keuangan (yang bersumber dari yayasan) untuk papah (Yosef) sudah di-cut alias tak diberi oleh mama. Karena papa boros. Papah hanya dapat untuk transport saja," kata Yoris.
Saat ini Yoris duduk sebagai ketua yayasan keluargnya tersebut. Sementara ayahnya sekarang tidak diperankan memiliki jabatan strategis. Itu karena kondisi yayasan sempat bermasalah saat dikelola oleh Yosef bersama istri mudanya, terutama dalam pengelolaan keuangan. Kondisi pengelolaan keuangan yayasan kembali membaik setelah diambil alih oleh keluarga dari istri tuanya Tuti, bersama anak-anaknya Yoris dan Amalia.
Berdasarkan penelusuran SINDOnews, Amalia Mustika Ratu sang anak yang menjadi korban ternyata telah mendapat honorarium dari Yayasan Bina Prestasi Nasional milik keluarga besarnya sebesar Rp10 juta per bulan. Gaji itu didapat dari jabatannya sebagai bendahara.
Baca Juga
Tidak hanya Amalia, ibunya Tuti Suhartini (54), juga mendapat upah yang sama. Sementara ayahnya Yosef, sudah tidak mendapat penghasilan dari yayasan pendidikan yang menaungi SMP dan SMK swasta di Kecamatan Serang Panjang, Kabupaten Subang itu.
Hal ini terungkap dari pengakuan Yoris kepada wartawan beberapa hari lalu, saat membeberkan keadaan keluarganya yang saat ini fokus mengurus yayasan keluarga tersebut, termasuk hubungan dengan sang ayah Yosef, setelah adik dan ibunya, Amalia dan Tuti ditemukan terbunuh pada 18 Agustus 2021 lalu.
Jasad keduanya ditemukan telanjang dalam bagasi mobil Alphard di rumahnya di Desa/Kecamatan Jalancagak, Subang, Jabar.
"Dari yayasan saya mendapatkan gaji Rp 12 juta/bulan. Sementara Amel dan mama masing-masing mendapat Rp 10 juta. Papah gak dapat. Keuangan (yang bersumber dari yayasan) untuk papah (Yosef) sudah di-cut alias tak diberi oleh mama. Karena papa boros. Papah hanya dapat untuk transport saja," kata Yoris.
Saat ini Yoris duduk sebagai ketua yayasan keluargnya tersebut. Sementara ayahnya sekarang tidak diperankan memiliki jabatan strategis. Itu karena kondisi yayasan sempat bermasalah saat dikelola oleh Yosef bersama istri mudanya, terutama dalam pengelolaan keuangan. Kondisi pengelolaan keuangan yayasan kembali membaik setelah diambil alih oleh keluarga dari istri tuanya Tuti, bersama anak-anaknya Yoris dan Amalia.
tulis komentar anda