Kemenparekraf dan Disparbud Pemkab Bandung Barat Berikan Pelatihan Stakeholder di Desa Wisata

Selasa, 28 September 2021 - 18:17 WIB
Pelatihan pengelolaan Desa Wisata yang diselenggarakan Kemenparekraf dan Didukung Disparbud KBB kepada para Pokdarwis, komunitas pariwisata, dan sejumlah kepala desa. Foto/MPI/Adi Haryanto
KABUPATEN BANDUNG BARAT - Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), komunitas pariwisata, dan para kepala desa di Kabupaten Bandung Barat (KBB), mendapatkan pelatihan dan diajak melihat rintisan desa wisata yang ada di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor.

Kegiatan pelatihan yang didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat ini bertujuan agar pascapandemi Covid-19 eksistensi desa wisata bisa semakin berkembang.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan KBB Heri Partomo yang membuka langsung kegiatan yang berlangsung pada 15 hingga 17 September 2021 tersebut, berharap para peserta memaksimalkan ilmu yang diberikan oleh para narasumber. Termasuk bagaimana melihat langsung desa wisata rintisan yang ada di Cibenda, Cipongkor.

"Kami ingin skill (kemampuan) stakeholder kepariwisataan seperti Pokdarwis, komunitas pariwisata, hingga kepala desa di daerah, dalam pengelolaan desa wisata bisa lebih berkembang lagi," ucapnya.





Salah satu lokasi objek wisata berupa spot swafoto yang ada di Desa Cibenda, Cipongkor, KBB, dan sedang dirintis menjadi desa wisata melalui peran swadaya masyarakat setempat bersama unsur pemerintah desa. Foto/Dok.Disparbud KBB

Kepala Bidang Pariwisata Disparbud Pemkab Bandung Barat David Oot menambahkan, di Kabupaten Bandung Barat saat ini terinventarisasi ada 16 desa wisata yang tersebar seperti di Lembang, Parongpong, Cisarua serta di selatan dan barat Kabupaten Bandung Barat. Dirinya optimistis kehadiran desa wisata ke depan akan lebih berkembang lagi mengingat potensi yang dimiliki 165 desa di Kabupaten Bandung Barat sangat banyak.

Sejauh ini, lanjut dia, desa wisata yang ada, pengelolaannya oleh Pokdarwis dibentuk atas rekomendasi pihak desa. Mayoritas mengelola wisata alam di antaranya ada di lahan Perhutani, sehingga ada perjanjian kerja sama (PKS) yang dibuat terlebih dahulu dalam pengelolaannya.

"Ada desa wisata yang telah berprestasi, seperti Pokdarwis Desa Gunungmasigit tahun 2017 jadi juara dua tingkat nasional kategori Pokdarwis. Kemudian Desa Wisata Cibodas yang jadi juara keempat dalam tata kelola home stay," ujarnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More