Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan Singgung soal Pancasila dan Kedaulatan Petani
Selasa, 28 September 2021 - 05:12 WIB
MATARAM - Wakil Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan pertanian dan kedaulatan pangan merupakan persoalan bangsa yang jadi tugas bersama untuk diselesaikan. Hal itu disampaikan saat pelantikan Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (27/9/2021).
Zulhas menyebut bahwa masyarakat NTB perlu bersyukur karena di bawah kepemimpinan Gubernur Zulkieflimansyah saat ini semakin maju. Tetapi dia mengingatkan agar terus meningkatkan kualitas SDM.
"Kuncinya untuk makmur dan maju adalah meningkatkan kualitas SDM. Tingkatkan indeks pembangunan manusia karena banyak daerah dianugerahi tanah yang subur, tertinggal gara-gara tidak serius membangun SDM," ujarnya.
Di samping itu, Zulhas juga mengimbau agar masyarakat dibina untuk bersatu, jangan dibentur-benturkan antar kelompok. Itu kuncinya agar kita fokus membangun kualitas SDM.
"Jangan pecah belah dua terus, saling serang, saling salahkan. Prinsip kebangsaan kita adalah persatuan, kebersamaan, gotong royong. Jangan ada merasa yang paling Pancasila, sedikit-sedikit radikal-radikul, itu tidak produktif. Ini saatnya bersatu dan bergotong royong," tandasnya.
"Saat ini indeks gini lahan petani sangat timpang. Petani menjadi buruh saja. Kesejahteraannya lemah. Produk pertanian kita juga tidak berkembang. Negara masih tergantung pada impor. Kalau kita bersatu, ini yang harus kita mulai bahas dan selesaikan bersama-sama," tegasnya.
Zulhas juga menghadiri pelantikan pengurus DPW PAN NTB, kunjungan kepada petani dan perajin UMKM, serta pertemuan dengan para kader PAN se-NTB.
Zulhas menyebut bahwa masyarakat NTB perlu bersyukur karena di bawah kepemimpinan Gubernur Zulkieflimansyah saat ini semakin maju. Tetapi dia mengingatkan agar terus meningkatkan kualitas SDM.
"Kuncinya untuk makmur dan maju adalah meningkatkan kualitas SDM. Tingkatkan indeks pembangunan manusia karena banyak daerah dianugerahi tanah yang subur, tertinggal gara-gara tidak serius membangun SDM," ujarnya.
Di samping itu, Zulhas juga mengimbau agar masyarakat dibina untuk bersatu, jangan dibentur-benturkan antar kelompok. Itu kuncinya agar kita fokus membangun kualitas SDM.
"Jangan pecah belah dua terus, saling serang, saling salahkan. Prinsip kebangsaan kita adalah persatuan, kebersamaan, gotong royong. Jangan ada merasa yang paling Pancasila, sedikit-sedikit radikal-radikul, itu tidak produktif. Ini saatnya bersatu dan bergotong royong," tandasnya.
"Saat ini indeks gini lahan petani sangat timpang. Petani menjadi buruh saja. Kesejahteraannya lemah. Produk pertanian kita juga tidak berkembang. Negara masih tergantung pada impor. Kalau kita bersatu, ini yang harus kita mulai bahas dan selesaikan bersama-sama," tegasnya.
Zulhas juga menghadiri pelantikan pengurus DPW PAN NTB, kunjungan kepada petani dan perajin UMKM, serta pertemuan dengan para kader PAN se-NTB.
(shf)
tulis komentar anda