AGROS, Inovasi Terbaru Layanan Satu Pintu di Industri Logistik
Sabtu, 25 September 2021 - 11:11 WIB
SURABAYA - Upaya perbaikan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah dalam sedekade terakhir, membawa dampak positif terhadap berbagai industri di tanah air. Tidak terkecuali industri logistik.
Tercatat, berdasarkan data Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), arus pengiriman barang di Indonesia selama pandemi bertumbuh hingga 40%.
Arman Solich, Founder & CEO AGROS menyatakan meski demikian, bukan berarti industri logistik bebas dari tantangan. Selain kebutuhan pendistribusian produk yang meningkat, permintaan armada berat untuk mengangkut raw material (bahan baku) yang dibutuhkan di berbagai industri juga ikut naik.
Tidak heran, banyak pemain baru bermunculan di industri ini. Namun, tren menggeliatnya industri logistik raw material ini belum dibarengi dengan upaya untuk menyelesaikan pekerjaan rumah yang ada di industri ini sejak sebelumnya.
Mulai dari yang klasik seperti rumitnya pengelolaan armada, transparansi dan standarisasi biaya. Hingga kebutuhan akan penyederhanaan sistem transaksi dan kemudahan pengawasan yang lahir di era digital seperti sekarang.
“Melihat potensi pertumbuhan industri logistik yang masih besar di masa mendatang dengan berbagai tantangannya, kami melahirkan AGROS untuk menjawab satu per satu tantangan yang ada. Kami menyediakan segala kebutuhan dari hulu ke hilir agar semua pihak dalam industri ini dapat menikmati benefitnya,” jelas CEO AGROS, Arman, Kamis (23/9/2021)
Meski memang bukan yang pertama hadir dan berusaha menjadi jawaban setiap permasalahan di industri logistik muatan berat.
“Tapi kami berani menjamin, kami yang pertama menawarkan solusi terintegrasi untuk menjawab seluruh potensi masalah yang muncul dalam perjalanan setiap pihak yang berkaitan dengan industri ini,” tambah Arman
Lebih lanjut, Setelah berbagai pengamatan dan riset yang kami lakukan di industri ini, kami sampai pada kesimpulan bahwa sebagian besar problem masih muncul karena para pelaku industri ini masih bertahan menggunakan sistem konvensional dan tidak terintegrasi.
Tercatat, berdasarkan data Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), arus pengiriman barang di Indonesia selama pandemi bertumbuh hingga 40%.
Arman Solich, Founder & CEO AGROS menyatakan meski demikian, bukan berarti industri logistik bebas dari tantangan. Selain kebutuhan pendistribusian produk yang meningkat, permintaan armada berat untuk mengangkut raw material (bahan baku) yang dibutuhkan di berbagai industri juga ikut naik.
Tidak heran, banyak pemain baru bermunculan di industri ini. Namun, tren menggeliatnya industri logistik raw material ini belum dibarengi dengan upaya untuk menyelesaikan pekerjaan rumah yang ada di industri ini sejak sebelumnya.
Mulai dari yang klasik seperti rumitnya pengelolaan armada, transparansi dan standarisasi biaya. Hingga kebutuhan akan penyederhanaan sistem transaksi dan kemudahan pengawasan yang lahir di era digital seperti sekarang.
“Melihat potensi pertumbuhan industri logistik yang masih besar di masa mendatang dengan berbagai tantangannya, kami melahirkan AGROS untuk menjawab satu per satu tantangan yang ada. Kami menyediakan segala kebutuhan dari hulu ke hilir agar semua pihak dalam industri ini dapat menikmati benefitnya,” jelas CEO AGROS, Arman, Kamis (23/9/2021)
Meski memang bukan yang pertama hadir dan berusaha menjadi jawaban setiap permasalahan di industri logistik muatan berat.
“Tapi kami berani menjamin, kami yang pertama menawarkan solusi terintegrasi untuk menjawab seluruh potensi masalah yang muncul dalam perjalanan setiap pihak yang berkaitan dengan industri ini,” tambah Arman
Lebih lanjut, Setelah berbagai pengamatan dan riset yang kami lakukan di industri ini, kami sampai pada kesimpulan bahwa sebagian besar problem masih muncul karena para pelaku industri ini masih bertahan menggunakan sistem konvensional dan tidak terintegrasi.
tulis komentar anda