Sekoci Berpenumpang 5 Orang Tenggelam Diterjang Gelombang, 4 Selamat dan 1 Hilang
Senin, 20 September 2021 - 23:46 WIB
BANGKA BARAT - Sebuah Sekoci milik KMP Musi 1 terbalik akibat diterjang gelombang tinggi, di perairan Tanjung Kalian Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (20/9/21).
Peristiwa nahas tersebut berawal, saat kelima ABK sedang turun dari KMP Musi 1, kemudian menggunakan sekoci untuk keperluan tertentu.
"KMP Musi 1 sedang lego jangkar setelah menurunkan penumpang di perairan yang tidak jauh dari Pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok. Karena kapal mereka off, hari Senin sekira pukul 15.30 WIB, lima ABK itu turun dari kapal dengan keperluan hanya turun biasa," kata Kasat Polair Polres Bangka Barat AKP Candra Wijaya.
Setelah memenuhi keperluannya, 5 ABK berniat kembali ke KMP Musi 1, namun nahas sekoci yang ditumpangi terbalik dan tenggelam.
"Setelah memenuhi keperluannya, sekitar pukul 18.30 WIB para ABK berniat kembali ke KMP Musi 1 yang sedang lego jangkar di perairan tanjung kalian, namun sekoci yang mereka tumpangi, diterjang gelombang tinggi hingga terbalik dan tenggelam," tuturnya.
Setelah tenggelam, mereka langsung berusaha menyelamatkan diri, namun salah satu ABK sudah tak terlihat. Baca: Bocah 9 Tahun Terkapar Usai Disiram Air Mendidih oleh Ayah Kandungnya.
"Mereka kemudian melakukan penyelamatan diri dengan membentuk lingkaran, terombang-ambing kurang lebih 1 jam dan mengalami kelelahan. Beruntung adanya kapal nelayan yang lewat dengan niatan berteduh dari gelombang dan segera melakukan pertolongan, satu persatu mereka berhasil ditolong, namun Masinis 1, atas nama Jatmiko tidak terlihat lagi," jelasnya.
Kemudian, dibantu tim dari TNI AL Muntok dan nelayan, pihaknya melakukan pencarian. Namun karena situasi gelombang tinggi dan angin kencang, tim pencari kesulitan menemukan Jatmiko. Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Minahasa Tenggara, 4 Rumah Tersapu Air Bah.
"Kegiatan pencarian untuk sementara dihentikan karena keadaan air laut pasang, gelombang tinggi dan berangin kencang. Pencarian akan dilakukan besok hari dengan melibatkan Basarnas. Empat korban yang selamat dilarikan ke RSUD Sejiran Setason," pungkasnya.
Peristiwa nahas tersebut berawal, saat kelima ABK sedang turun dari KMP Musi 1, kemudian menggunakan sekoci untuk keperluan tertentu.
"KMP Musi 1 sedang lego jangkar setelah menurunkan penumpang di perairan yang tidak jauh dari Pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok. Karena kapal mereka off, hari Senin sekira pukul 15.30 WIB, lima ABK itu turun dari kapal dengan keperluan hanya turun biasa," kata Kasat Polair Polres Bangka Barat AKP Candra Wijaya.
Setelah memenuhi keperluannya, 5 ABK berniat kembali ke KMP Musi 1, namun nahas sekoci yang ditumpangi terbalik dan tenggelam.
"Setelah memenuhi keperluannya, sekitar pukul 18.30 WIB para ABK berniat kembali ke KMP Musi 1 yang sedang lego jangkar di perairan tanjung kalian, namun sekoci yang mereka tumpangi, diterjang gelombang tinggi hingga terbalik dan tenggelam," tuturnya.
Setelah tenggelam, mereka langsung berusaha menyelamatkan diri, namun salah satu ABK sudah tak terlihat. Baca: Bocah 9 Tahun Terkapar Usai Disiram Air Mendidih oleh Ayah Kandungnya.
"Mereka kemudian melakukan penyelamatan diri dengan membentuk lingkaran, terombang-ambing kurang lebih 1 jam dan mengalami kelelahan. Beruntung adanya kapal nelayan yang lewat dengan niatan berteduh dari gelombang dan segera melakukan pertolongan, satu persatu mereka berhasil ditolong, namun Masinis 1, atas nama Jatmiko tidak terlihat lagi," jelasnya.
Kemudian, dibantu tim dari TNI AL Muntok dan nelayan, pihaknya melakukan pencarian. Namun karena situasi gelombang tinggi dan angin kencang, tim pencari kesulitan menemukan Jatmiko. Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Minahasa Tenggara, 4 Rumah Tersapu Air Bah.
"Kegiatan pencarian untuk sementara dihentikan karena keadaan air laut pasang, gelombang tinggi dan berangin kencang. Pencarian akan dilakukan besok hari dengan melibatkan Basarnas. Empat korban yang selamat dilarikan ke RSUD Sejiran Setason," pungkasnya.
(nag)
tulis komentar anda