Curah Hujan Tinggi, Petani di Wilayah Rawan Banjir Harus Antisipasi Kerugian

Jum'at, 17 September 2021 - 08:47 WIB
Curah hujan yang cukup tinggi membuat puluhan hektare lahan pertanian terendam banjir di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng. (Ist)
KOTAWARINGIN BARAT - Curah hujan yang cukup tinggi membuat puluhan hektare lahan pertanian terendam banjir di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng. Untuk mengantisipasi kerugian yang besar, petani diharuskan memahami kondisi geografis alam.

Wakil Ketua II DPRD Kobar, Bambang Suherman mengatakan, hampir setiap tahun ketika musim hujan datang selalu terjadi banjir di tiga wilayah kecamatan di Kobar. Sehingga daerah ini ditetapkan sebagai daerah rawan bencana banjir, karena memang letak geografisnya. Ketiga kecamatan yang rawan banjir adalah Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Lama dan Arut Utara.

"Jadi selain terlepas daripada dampak penebangan pohon, memang kondisi alamnya demikian. Untuk itu, petani yang berada di daerah rawan banjir harus memahami situasi. Hal ini sebagai upaya mengantisipasi terjadinya kerugian yang besar," katanya, Jumat (17/9/ 2021).



Bambang mengungkapkan, ketika bencana banjir seperti ini, maka puluhan hektare lahan petani pasti terendam, akibatnya mereka merugi puluhan juta. Untuk itu, diharapkan dinas terkait dapat memberikan sosialisasi kepada petani, agar petani ini bisa memahami kondisi di wilayahnya.

"Kalau masalah penanganan di daerah pertanian, salah satunya memang harus menyesuaikan dengan kondisi daripada alamnya. Kemudian harus dapat sosialisasi dari dinas terkait, tanaman apa yang cocok saat musim hujan dan juga metode pengamanannya seperti apa,' sebutnya. Baca: Mulai Pergeseran Musim, Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi.

Bambang meminta kepada dinas terkait serta para petani, untuk dapat meningkatkan inovasi, agar ketika banjir tiba, petani tetap produktif dan tidak merugi.

Dia berharappemerintah daerahmemberikan bantuan bibit kepada para petani yang terdampak banjir. Mengingat, tanaman sayur petani banyak yang rusak. Selain itu juga, pemerintah dapat mensosialisasi aliran air agar tidak terjadi banjir.

"Paling tidak ada bantuan bibit untuk petani, sehingga dapat meringankan beban petani. Semoga banjir segera surut dan juga pandemi Covid-19 dapat teratasi dengan baik," pungkasnya. Baca Juga: Komplotan Pencuri Kabel Listrik Ini Tak Sadar Aksinya Diintai Polisi.
(nag)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content