Tangis Pecah di Papua, Suster Gabreilla Meilani Dibunuh KKB Secara Brutal
Kamis, 16 September 2021 - 19:56 WIB
Yeremias menilai, kerja tulus ikhlas pelayan kesehatan suster yang akrab dipanggil Meilani bersama rekan sejawatnya di Kiwirok telah berhasil. "Keberhasilan kalian telah terbukti dengan menurunkan angka kematian ibu dan anak, menurunkan angka kesakitan, menekan angka rujukan dan kematian," terangnya.
"Oh...negeriku kenapa engkau sekejam ini terhadap anak-anak ini...?? Apa salah mereka..?? Mereka bukan musuhmu sayang. Memang mereka anak sebrang, beda RAS tetapi datang dengan tujuan mulia. Mereka datang untuk menyelamatkan anak negeri kita," ucap Yeremias tersirat untuk KKB.
Pengabdian tulus ikhlas itu, menurut Yeremias telah dibuktikan dengan tabahnya para tenaga medis ini melayani di daerah terpencil di Pegunungan Bintang, Papua. Wilayah yang akses moda transportasinya sangat sulit dengan bebagai kekurangan fasilitas.
"Ini mereka buktikan, mereka bisa tabah dan melayani di daerah terpencil dengan meninggalkan sanak saudaranya. Meninglkan hiruk-pikuknya keramaian kotanya. Engkau tahu sendiri apa yang mereka sudah lakukan di sini. Belum tentu anak negeri sendiri dapat menjangkau luasnya negeri ini. Memang mereka berasal dari sebrang, tetapi saya yakin hatinya baik. Wahai negeriku," ucapnya lagi.
Ditegaskannya lagi, perjuangan kemerdekaan yang dijadikan dalih kelompok berlainan idiologi, kemudian tega membunuh tenaga kesehatan adalah hal yang tidak terpuji.
"Enkau berjuang sampai kita merdeka sekalipun, bila tidak ada manusia yang mendiami bumi ini, untuk siapa kemerdekaan itu..? Menolak orang yang dianggap penjajah, bukan berarti dengan cara membunuh nakes yang sedang berjuang menyelamatkan manusia pemilik negeri ini," kata Yeremias.
"Sekalipun perang antar manusia terjadi. Baju putih adalah lambang kenetralan. Tidak boleh ada pihak yang memusuhinya dengan dalil apapun, apalagi membunuh dengan cara yang keji," tegasnya.
"Saya atas nama putra daerah, sekaligus mantan pemimpin yang merekrut almahrumah dan kawan-kawannya, menyampaikan duka yang mendalam atas gugurnya pejuang kemanusiaan. Suster Gabriella Meilani, jasa baikmu akan dikenang oleh kami dan semoga Tuhan Allah kita di Surga, dan menerimamu bersama kudusnya," ucap Yeremias.
"Oh...negeriku kenapa engkau sekejam ini terhadap anak-anak ini...?? Apa salah mereka..?? Mereka bukan musuhmu sayang. Memang mereka anak sebrang, beda RAS tetapi datang dengan tujuan mulia. Mereka datang untuk menyelamatkan anak negeri kita," ucap Yeremias tersirat untuk KKB.
Pengabdian tulus ikhlas itu, menurut Yeremias telah dibuktikan dengan tabahnya para tenaga medis ini melayani di daerah terpencil di Pegunungan Bintang, Papua. Wilayah yang akses moda transportasinya sangat sulit dengan bebagai kekurangan fasilitas.
"Ini mereka buktikan, mereka bisa tabah dan melayani di daerah terpencil dengan meninggalkan sanak saudaranya. Meninglkan hiruk-pikuknya keramaian kotanya. Engkau tahu sendiri apa yang mereka sudah lakukan di sini. Belum tentu anak negeri sendiri dapat menjangkau luasnya negeri ini. Memang mereka berasal dari sebrang, tetapi saya yakin hatinya baik. Wahai negeriku," ucapnya lagi.
Ditegaskannya lagi, perjuangan kemerdekaan yang dijadikan dalih kelompok berlainan idiologi, kemudian tega membunuh tenaga kesehatan adalah hal yang tidak terpuji.
"Enkau berjuang sampai kita merdeka sekalipun, bila tidak ada manusia yang mendiami bumi ini, untuk siapa kemerdekaan itu..? Menolak orang yang dianggap penjajah, bukan berarti dengan cara membunuh nakes yang sedang berjuang menyelamatkan manusia pemilik negeri ini," kata Yeremias.
"Sekalipun perang antar manusia terjadi. Baju putih adalah lambang kenetralan. Tidak boleh ada pihak yang memusuhinya dengan dalil apapun, apalagi membunuh dengan cara yang keji," tegasnya.
"Saya atas nama putra daerah, sekaligus mantan pemimpin yang merekrut almahrumah dan kawan-kawannya, menyampaikan duka yang mendalam atas gugurnya pejuang kemanusiaan. Suster Gabriella Meilani, jasa baikmu akan dikenang oleh kami dan semoga Tuhan Allah kita di Surga, dan menerimamu bersama kudusnya," ucap Yeremias.
tulis komentar anda