Jualan Online, UMKM Kuliner Bandung Alami Kenaikan Omset hingga 70 Persen

Kamis, 16 September 2021 - 11:10 WIB
Pelaku UMKM kuliner Bandung mencatat kenaikan penjualan hingga 70 persen setelah melakukan penjualan secara online, kendati ekonomi saat ini masih terdampak pandemi COVID-19. (Ist)
BANDUNG - Pelaku UMKM kuliner Bandung mencatat kenaikan penjualan hingga 70 persen setelah melakukan penjualan secara online, kendati ekonomi saat ini masih terdampak pandemi COVID-19.

Head of Category Development Tokopedia Pranidhana Mahardhika mengatakan, pihaknya mencatat adanya kenaikan omset pada beberapa pelaku usaha makanan dan minuman di Kota Bandung dalam beberapa waktu terakhir. Kenaikan tersebut menjadi harapan akan semakin menggeliatnya ekonomi saat pandemi.

Menurut dia, kenaikan omset tak lepas dari kolaborasi antara Tokopedia dengan pegiat UMKM Bandung di kategori makanan dan minuman. Mereka dilibatkan pada kampanye secara online Tokopedia untuk wilayah Bandung. Kampanye tersebut telah meningkatkan transaksi secara drastis.

“Kampanye Tokopedia Nyam telah mendorong kenaikan drastis pada transaksi kategori makanan dan minuman saat pandemi. Madu, batagor kuah, pisang bolen serta cemilan khas Bandung seperti seblak menjadi beberapa produk di Tokopedia Nyam Bandung paling diburu masyarakat," kata dia.

Kampanye tersebut telah menaikkan awareness mayarakat berbelanja secara online. Kenaikan transaksi terjadi antara 60 hingga 70 persen. Bahkan konsumennya dari berbagai daerah di Indonesia.



Pemilik Usaha Dendeng Kuruyuk Novi mengaku, menjadikan resep dendeng keluarga sebagai peluang usaha yang dapat dinikmati oleh semua kalangan. Produk ini terinspirasi dari dendeng Singapura yang kebanyakan non-halal.

Semantara dendeng yang dibuat ini khusus dengan bahan-bahan yang halal agar sesuai dengan tradisi, selera dan kebutuhan masyarakat Indonesia.

"Kami menggunakan daging ayam asli sebagai bahan utama dan dapat dikonsumsi langsung tanpa dimasak terlebih dahulu,” jelas Novi.

Novi memulai usaha Dendeng Kukuruyuk dengan mengikuti bazar-bazar di sejumlah tempat dan bergabung dengan Tokopedia pada 2019. Namun sejak PPKM, omzet Dendeng Kukuruyuk menurun drastis sehingga Novi memutuskan untuk bergabung dengan kampanye Tokopedia Nyam.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More