Ekspor Jawa Timur Naik 15,32 Persen Selama Januari - Agustus 2021
Rabu, 15 September 2021 - 22:03 WIB
SURABAYA - Selama Januari - Agustus 2021, ekspor Jawa Timur (Jatim) sebesar USD14,59 miliar atau naik 15,32 persen dibandingkan periode sama tahun 2020. Sedangkan nilai ekspor pada Agustus 2021 mencapai USD1,98 miliar atau naik 16,96 persen dibandingkan Juli 2021.
Secara kumulatif selama Januari - Agustus 2021, komoditas terbesar ekspor yang berkontribusi terbesar adalah tembaga dimurnikan berupa katoda dan bagian dari katoda. Yakni dengan nilai peranan sebesar 7,50 persen atau USD1,09 miliar.
Disusul kemudian oleh komoditas minyak petroleum mentah dengan peranan sebesar 7,47 persen atau sebesar USD1,09 miliar. Peringkat ketiga adalah komoditas sisa dan skrap dari logam mulia lainnya dengan peranan sebesar 4,63 persen atau sebesar USD676,15 juta.
Baca juga: Gandeng Pemprov Jatim, Shopee Bantu UMKM Tembus Pasar Global
"Selama Januari - Agustus 2021, ekspor nonmigas ke kawasan negara ASEAN sebesar USD2,39 miliar atau sebesar 17,74 persen dari total ekspor Jatim pada periode tersebut," kata kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Rabu (15/9/2021).
Malaysia menjadi tujuan utama dengan nilai ekspor nonmigas mencapai USD1,00 miliar (dengan peranan sebesar 7,46 persen). Ekspor nonmigas ke Uni Eropa pada periode tersebut mencapai USD1,16 miliar dengan kontribusi sebesar 8,63 persen. Ekspor ke Belanda merupakan yang terbesar ke Uni Eropa selama periode ini yakhni senilai USD371,86 juta, atau dengan peranan sebesar 2,76 persen.
Ekspor nonmigas negara utama lainnya selama periode ini, yang terbesar adalah ke Amerika Serikat dengan nilai USD 2,16 miliar atau dengan kontribusi sebesar 16,00 persen. Disusul ke Jepang sebesar USD 2,06 miliar atau dengan peranan sebesar 15,31 persen dan ke Tiongkok sebesar USD1,83 miliar atau dengan peranan sebesar 13,61 persen.
Secara kumulatif selama Januari - Agustus 2021, komoditas terbesar ekspor yang berkontribusi terbesar adalah tembaga dimurnikan berupa katoda dan bagian dari katoda. Yakni dengan nilai peranan sebesar 7,50 persen atau USD1,09 miliar.
Disusul kemudian oleh komoditas minyak petroleum mentah dengan peranan sebesar 7,47 persen atau sebesar USD1,09 miliar. Peringkat ketiga adalah komoditas sisa dan skrap dari logam mulia lainnya dengan peranan sebesar 4,63 persen atau sebesar USD676,15 juta.
Baca juga: Gandeng Pemprov Jatim, Shopee Bantu UMKM Tembus Pasar Global
"Selama Januari - Agustus 2021, ekspor nonmigas ke kawasan negara ASEAN sebesar USD2,39 miliar atau sebesar 17,74 persen dari total ekspor Jatim pada periode tersebut," kata kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Rabu (15/9/2021).
Malaysia menjadi tujuan utama dengan nilai ekspor nonmigas mencapai USD1,00 miliar (dengan peranan sebesar 7,46 persen). Ekspor nonmigas ke Uni Eropa pada periode tersebut mencapai USD1,16 miliar dengan kontribusi sebesar 8,63 persen. Ekspor ke Belanda merupakan yang terbesar ke Uni Eropa selama periode ini yakhni senilai USD371,86 juta, atau dengan peranan sebesar 2,76 persen.
Ekspor nonmigas negara utama lainnya selama periode ini, yang terbesar adalah ke Amerika Serikat dengan nilai USD 2,16 miliar atau dengan kontribusi sebesar 16,00 persen. Disusul ke Jepang sebesar USD 2,06 miliar atau dengan peranan sebesar 15,31 persen dan ke Tiongkok sebesar USD1,83 miliar atau dengan peranan sebesar 13,61 persen.
(msd)
tulis komentar anda