BBM Jenis Solar Langka, Nelayan- Sopir Truk di Bulukumba Tidak Beraktivitas
Selasa, 07 September 2021 - 14:44 WIB
BULUKUMBA - Sejumlah nelayan dan sopir truk di Kabupaten Bulukumba, tidak beraktivitas lantaran bahan bakar minyak (BBM) jenis solar sangat sulit ditemukan.
Hal itu di sampaikan oleh sejumlah nelayan yang ditemui di kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kelurahan Bentenge, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, (7/9/2021).
Salah satu nelayan , H Muh Nur (70) menyampaikan jika ketersediaan BBM jenis solar yang kosong di sejumlah SPBU telah mengganggu aktivitas mereka untuk berlayar menangkap ikan di laut.
“Kami sudah seminggu ini sulit mendapatkan BBM jenis solar di sejumlah SPBU. Hal ini membuat kami semua menunda untuk berlayar menangkap ikan,” ucapnya.
Lebih lanjut H Nur mengatakan, jika kendala utama saat ini yang dihadapi oleh para nelayan untuk melaut yakni tidak adanya pasokan solar yang masuk ke SPBU di kabupaten Bulukumba
Ia mengaku, bahwa setiap hari kapal yang digunakan nelayan untuk menangkap ikan itu membutuhkan 500 hingga 750 liter solar untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar kapal untuk melaut.
“Sekarang ini sudah masuk musim tangkap ikan, kebutuhan solar untuk nelayan sangat besar, tapi kalau tidak ada solar untuk di gunakan mauki pakai apa pergi cari ikan, kita juga ke berlayar itu dalam sepekan 3 kali,” terangnya.
Hal senada juga di sampaikan nelayan lain bernama Talla. Ia mengatakan akibat dari kelangkaan solar ini para nelayan hanya sibuk memperbaik kapal-kapal yang terlanjur bersandar di pelabuhan pelelangan ikan.
Hal itu di sampaikan oleh sejumlah nelayan yang ditemui di kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kelurahan Bentenge, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, (7/9/2021).
Salah satu nelayan , H Muh Nur (70) menyampaikan jika ketersediaan BBM jenis solar yang kosong di sejumlah SPBU telah mengganggu aktivitas mereka untuk berlayar menangkap ikan di laut.
“Kami sudah seminggu ini sulit mendapatkan BBM jenis solar di sejumlah SPBU. Hal ini membuat kami semua menunda untuk berlayar menangkap ikan,” ucapnya.
Lebih lanjut H Nur mengatakan, jika kendala utama saat ini yang dihadapi oleh para nelayan untuk melaut yakni tidak adanya pasokan solar yang masuk ke SPBU di kabupaten Bulukumba
Ia mengaku, bahwa setiap hari kapal yang digunakan nelayan untuk menangkap ikan itu membutuhkan 500 hingga 750 liter solar untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar kapal untuk melaut.
“Sekarang ini sudah masuk musim tangkap ikan, kebutuhan solar untuk nelayan sangat besar, tapi kalau tidak ada solar untuk di gunakan mauki pakai apa pergi cari ikan, kita juga ke berlayar itu dalam sepekan 3 kali,” terangnya.
Hal senada juga di sampaikan nelayan lain bernama Talla. Ia mengatakan akibat dari kelangkaan solar ini para nelayan hanya sibuk memperbaik kapal-kapal yang terlanjur bersandar di pelabuhan pelelangan ikan.
tulis komentar anda