Bebaskan Sandera, Pasukan Khusus Gabungan TNI AL Menyerbu Situbondo
Minggu, 22 Agustus 2021 - 23:34 WIB
Kemudian dilaksanakan penyusupan dari kapal selam oleh prajurit Kopaska menuju kapal musuh untuk dilasanakan penghancuran. Setelah semua sasaran musuh dapat direbut dan dikuasai, maka dalam rangka pengunduran serta melakukan pembebasan tokoh penting yang disandera oleh musuh.
Para prajurit Taifib melakukan pembebasan sandera dengan menggunakan teknik Suspention Tactical Airborne Operation (STABO). Yaitu suatu teknik pemindahan pasukan lewat udara dengan menggunakan tali yang digantungkan pada helikopter, tujuannya melaksanakan eksfiltrasi dari suatu tempat dengan cepat.
Teknik ini hanya dapat dilakukan oleh pasukan khusus karena membutuhkan kecermatan, ketelitian, dan perhitungan yang tepat karena risiko yang sangat tinggi terhadap keselamatan pasukan maupun helikopter itu sendiri.
Latihan yang ditinjau langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, selaku Pimpinan Umum Latihan (Pimlat) didampingi Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Suhartono selaku Direktur Latihan tersebut, bertujuan mengintegrasikan kemampuan Korps Marinir dan Kopaska dalam melaksanakan tugas peperangan yang diberikan oleh satuan atas.
Dalam arahannya Yudo Margono mengatakan, kegiatan ini adalah sarapan pasukan khusus. Latihan yang sudah dilaksanakan setiap waktu secara bertingkat dan berlanjut, untuk meningkatkan profesionalisme khususnya bagi prajurit junior.
"Latihan ini merupakan pengalaman yang sangat bagus karena langsung di lapangan. Nantinya bakal dihadapi di medan yang sesungguhnya, bahkan dalam cuaca masih gelap diterjunkan dan harus mengumpul disuatu tempat," terangnya.
Menurutnya hal ini tidak mudah, karena pasukan khusus harus diberikan latihan-latihan yang tidak mudah. Sehingga nantinya pasukan siap diperintahkan untuk menghancurkan sasaran-sasaran setrategis di daerah operasi.
Para prajurit Taifib melakukan pembebasan sandera dengan menggunakan teknik Suspention Tactical Airborne Operation (STABO). Yaitu suatu teknik pemindahan pasukan lewat udara dengan menggunakan tali yang digantungkan pada helikopter, tujuannya melaksanakan eksfiltrasi dari suatu tempat dengan cepat.
Teknik ini hanya dapat dilakukan oleh pasukan khusus karena membutuhkan kecermatan, ketelitian, dan perhitungan yang tepat karena risiko yang sangat tinggi terhadap keselamatan pasukan maupun helikopter itu sendiri.
Baca Juga
Latihan yang ditinjau langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, selaku Pimpinan Umum Latihan (Pimlat) didampingi Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Suhartono selaku Direktur Latihan tersebut, bertujuan mengintegrasikan kemampuan Korps Marinir dan Kopaska dalam melaksanakan tugas peperangan yang diberikan oleh satuan atas.
Dalam arahannya Yudo Margono mengatakan, kegiatan ini adalah sarapan pasukan khusus. Latihan yang sudah dilaksanakan setiap waktu secara bertingkat dan berlanjut, untuk meningkatkan profesionalisme khususnya bagi prajurit junior.
"Latihan ini merupakan pengalaman yang sangat bagus karena langsung di lapangan. Nantinya bakal dihadapi di medan yang sesungguhnya, bahkan dalam cuaca masih gelap diterjunkan dan harus mengumpul disuatu tempat," terangnya.
Baca Juga
Menurutnya hal ini tidak mudah, karena pasukan khusus harus diberikan latihan-latihan yang tidak mudah. Sehingga nantinya pasukan siap diperintahkan untuk menghancurkan sasaran-sasaran setrategis di daerah operasi.
tulis komentar anda