Panglima TNI, Kapolri dan Menkes Tinjau Serbuan Vaksinasi di Kulonprogo.
Sabtu, 21 Agustus 2021 - 14:38 WIB
KULONPROGO - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meninjau serbuan vaksinasi di Kulonprogo, DIY, Sabtu (21/8/2021).
Rombongan juga mengecek kesigapan Babinsa, Babinpotmar, Babinpotdirga dan Bhabinkamtibmas menggunakan aplikasi Silacak dan memberikan bantuan sosial bagi masyarakat.
"Menyikapi hal tersebut, tracing kontak erat harus terus dilaksanakan di Kulonprogo. Dari kasus konfirmasi akan dilaksanakan perawatan di Isoter (isolasi terpusat), tidak di Isoman (isolasi mandiri) sehingga terpantau kondisi dan obat-obatannya," tegas Panglima TNI.
Lebih lanjut Hadi Tjahjanto menegaskan agar 4 Pilar (TNI, Polri, Pemda dan Puskesmas) harus bekerja keras untuk mengimbau masyarakat agar mau melaksanakan Isoter jika terkonfirmasi positif.
"Jika hasil tracing kontak erat yang dinyatakan negatif, maka boleh Isoman dalam status karantina dalam 5 hari," ujarnya.
Baca juga: Bertemu Panglima TNI, Nakes Perempuan Minta Doa Restu Jadi Tentara
Sinergi yang telah dilakukan dengan baik di Kulonprogo, harus mampu memasifkan pelaksanaan 3T (testing, tracing dan treatment) serta menggencarkan serbuan vaksinasi di Kulonprogo untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Baca juga: IDI Sebut Capaian Vaksinasi Dihitung dari Dosis 2, Indonesia Baru 30,7 Juta
Kegiatan dilanjutkan Panglima TNI dan Kapolri meninjau aplikatif dari aplikasi Silacak yang diawaki oleh 4 Pilar yang bertugas sebagai petugas yang melakukan tracing di lapangan dan menyerahkan bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
Saat ini kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Kulonprogo masih cukup tinggi dan masuk di Level 4 serta masih banyaknya para pasien yang terkonfirmasi positif melaksanakan isoman.
Rombongan juga mengecek kesigapan Babinsa, Babinpotmar, Babinpotdirga dan Bhabinkamtibmas menggunakan aplikasi Silacak dan memberikan bantuan sosial bagi masyarakat.
"Menyikapi hal tersebut, tracing kontak erat harus terus dilaksanakan di Kulonprogo. Dari kasus konfirmasi akan dilaksanakan perawatan di Isoter (isolasi terpusat), tidak di Isoman (isolasi mandiri) sehingga terpantau kondisi dan obat-obatannya," tegas Panglima TNI.
Lebih lanjut Hadi Tjahjanto menegaskan agar 4 Pilar (TNI, Polri, Pemda dan Puskesmas) harus bekerja keras untuk mengimbau masyarakat agar mau melaksanakan Isoter jika terkonfirmasi positif.
"Jika hasil tracing kontak erat yang dinyatakan negatif, maka boleh Isoman dalam status karantina dalam 5 hari," ujarnya.
Baca juga: Bertemu Panglima TNI, Nakes Perempuan Minta Doa Restu Jadi Tentara
Sinergi yang telah dilakukan dengan baik di Kulonprogo, harus mampu memasifkan pelaksanaan 3T (testing, tracing dan treatment) serta menggencarkan serbuan vaksinasi di Kulonprogo untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Baca juga: IDI Sebut Capaian Vaksinasi Dihitung dari Dosis 2, Indonesia Baru 30,7 Juta
Kegiatan dilanjutkan Panglima TNI dan Kapolri meninjau aplikatif dari aplikasi Silacak yang diawaki oleh 4 Pilar yang bertugas sebagai petugas yang melakukan tracing di lapangan dan menyerahkan bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
Saat ini kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Kulonprogo masih cukup tinggi dan masuk di Level 4 serta masih banyaknya para pasien yang terkonfirmasi positif melaksanakan isoman.
(shf)
tulis komentar anda